Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

BTS Comeback: Kenapa Kita Butuh Sesuatu untuk Ditunggu?

18 Juni 2025   11:46 Diperbarui: 18 Juni 2025   11:46 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Bighit Music

"6 dari 7 member BTS telah kembali dari militer!" Teriakan itu terdengar di berbagai lini masa seperti kabar gembira dari dunia lain. Dan mari jujur sejenak: bagi sebagian besar ARMY, ini lebih besar dari sekadar berita hiburan, ini adalah kemenangan spiritual, penyembuhan emosional, dan alasan untuk hidup lebih semangat, setidaknya sampai ot7 (formasi lengkap) benar-benar kembali.

Apa yang Sebenarnya Kita Rasakan?

Kenapa momen ini terasa besar? Kenapa jantung deg-degan seperti mau Ujian Nasional, padahal yang ditunggu cuma live mereka, saling peluk dan makan bareng? Jawabannya ada di satu kata: anticipation. Dalam ilmu psikologi, "menantikan sesuatu yang menyenangkan" itu efeknya mirip, obat bahagia.

Menurut Harvard Health dan Psychreg (2023--2025), anticipation memicu dopamin dan oksitosin, dua hormon yang bikin otak merasa dicintai, aman, dan punya masa depan. Maka, jangan heran kalau ada fans yang tiba-tiba rajin kerja, makan sayur, bahkan meditasi cuma karena tahu Jungkook sudah discharge dari tugas negara dan akan disusul Suga dalam beberapa hari.

Koneksi Emosional yang Tak Main-Main

Bagi banyak ARMY, hubungan mereka dengan BTS bukan sekadar fan--idol. Ini personal, emosional, kadang spiritual. Ada yang melewati masa sulit karena lagu BTS. Ada yang bangkit dari depresi karena ucapan RM. Maka, wajar kalau kepergian mereka ke militer terasa seperti kehilangan pasangan LDR, bisa video call, texting, tapi tetap terasa sepi.

Dan sekarang, kembalinya mereka membawa bukan hanya kegembiraan, tapi juga healing massal. Karena ketika kita merasa dekat dengan sesuatu yang pernah menyelamatkan kita, tubuh secara biologis merasa aman.

Tapi, Apakah Selalu Menyenangkan?

Sayangnya, tidak semua bentuk "menunggu" berakhir bahagia. Di balik antisipasi yang menggembirakan, ada bayang-bayang stres dan kecemasan. Apalagi jika kita menaruh harapan terlalu tinggi, seolah kembalinya BTS akan menyelesaikan masalah pribadi, menyembuhkan dunia, dan meratakan jalan hidup kita. Spoiler: tidak akan.

Inilah sisi gelap dari antisipasi: kita bisa terlalu menggantungkan masa depan pada satu momen. Harapan yang berlebihan bisa berubah menjadi tekanan. Ekspektasi menjadi monster. Dan kalau ternyata "comeback" tidak seheboh imajinasi kita, kecewa pun tak terhindarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun