Pada 412 M, di masa Kilab bin Murrah. Diselenggarakan konvensi petinggi lintas suku dan kabilah bangsa Arab di Makkah yang menghasilkan kesepakatan 12 nama bulan yaitu: (1) Muharram (2) Shafar (3) Rabi'al-Awwal (4) Rabi'al-Tsani (5) Jumadal Ula (6) Jumadal Tsaniyah (7) Rajab (8) Sya'ban (9) Ramadan (10) Syawwal (11) Dzulqa'dah (12) Dzulhijjah.
Pada masa itu, tujuannya untuk mempermudah urusan perdagangan. Dengan adanya kesepakatan nama bulan mereka jadi lebih mudah untuk penentuan waktu transaksi.Â
Pada masa itu, ramadan jatuh di musim panas. Bayangkan saja panasnya di daerah gurun. Tentu saja menyengat dan terasa membakar.
Tetapi, karena kalender qomariyah berbeda dengan kalender masehi. Dimana Kalender masehi biasanya ditepatkan dengan musim. Jika dihitung, ada  selisih sekitar 11 hari setiap tahun antara kalender qomariyah dan kalender masehi.Â
Sehingga, bulan ramadan tidak selalu bertepatan dengan musim panas.Â
Panas Pembakar Dosa, Penghindar Panas Api Neraka
Lho, gak tepat lagi dong makna katanya.
Ya gak gitu juga. Sebuah kata, tidak selamanya dimaknai secara denotatif. Dalam kebahasaan, ada yang disebut dengan majas/gaya bahasa yang menjadikan bahasa menjadi lebih indah dengan makna yang lebih mendalam.
Ramadan, saat ini secara metafora dimaknai sebagai panas yang membakar dosa untuk menjauhkan dari siksa panas api neraka.Â
Karena ramadan adalah bulan istimewa. Selama sebulan Allah SWT memerintahkan untuk berpuasa dalam firmannya yang artinya: "Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu (berpuasa) agar kamu bertakwa."(Q.S.Al Baqarah ayat 183).
Yang ditegaskan pula dalam Hadits  diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam At-Tirmidzi, dan Imam An-Nasai. Dari Abdullah bin Umar Rasulullah SAW bersabda:  Yang artinya: "Islam ditegakkan di atas lima perkara, yaitu dua kalimat syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa ramadan, dan haji ke Baitullah bagi mereka yang mampu." Â
Dalam hadits lain pun ditegaskan begitu istimewanya bulan ramadan sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda : yang artinya "Ketika datang (bulan) Ramadan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu," dan diriwayatkan Ahmad Rasulullah SAW bersabda yang artinya "Telah datang bulan Ramadan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan." Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!