~Amit mbah, putune lewat. Demit ra ndulit. Setan ra doyan~
Surya berjalan gontai. Sial betul dia malam itu. Marzuki dan Kirno sudah meninggalkannya. Padahal mereka pergi bertiga ke lapangan misbar (gerimis bubar).Â
Jamu Cap Ayam menayangkan film melalui layar tancap "Naga Bonar" . Film patriotik dengan pemeran utama Deddy Mizwar.Â
Maklumlah di bulan agustus, sesuai betul film itu.Â
Tapi Jamu Cap Ayam rupanya menayangkan dua film. Film yang sudah lama dinanti oleh Surya, karena ia penggemar berat Suzanna. Film Sundel Bolong sudah berapa kali ditonton oleh Surya. Tapi ia tak pernah bosan.Â
"Sur, ini sudah keempat kalinya kita nonton film ini. Bosan, kami pulang duluan ya. Hampir jam sebelas. Bisa habis aku dipukul Romo kalo pulang lewat tengah malam", ucap Kirno yang merengek mengajak Surya pulang.Â
" Ah... Seru, ngomong aja kalian takut, ya kan, Ki? "sergah Surya.Â
Marzuki langsung merasa tersinggung. Tanpa banyak kalimat ia menggeret Kirno pulang tanpa pamit ke Surya.Â
Jelas Surya kesal dengan ulah teman-temannya itu.Â
" Halah... Apa salahnya sekali-kali pulang larut malam. Dasar penakut"umpat Surya.Â
Ia tak bergeming, matanya menatap ke arah layar tancap. Apalagi sudah semakin sedikit orang di lapangan itu. Jadi tak banyakb penghalang ia menonton.Â