Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerpen: Hajat

10 Mei 2021   20:46 Diperbarui: 10 Mei 2021   20:56 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Twitter DewaRipuh_id

Ia menikmati film itu sambil mengunyah kacang rebus berbungkus koran bekas dan es hoya yang dibungkus plastik. 

Layar tancap pun usai. Hanya beberapa puluh orang di lapangan. 

Surya celingak-celinguk berharap melihat ada warga satu RT dengannya. 

Waktu sudah lewat dari jam satu dan  mulai gerimis. 

"Sial, kok gak ada orang yang searah jln denganku sih".

Hujan tidak menderas, tetapi angin vertiup cukup kencang membuat suasan malam makin dingin. 

Surya merasakan begitu dingin karena tubuhnya hanya berbalut kaos bermerk. Merk Semen Baturaja dengan bahan yang begitu tipis. 

Sambil bersungut Surya berjalan pulang. Sendirian meski hujan masih mengguyur. Tak ada pilihan, jika pun berteduh ada rasa kuatir hujan akan lebih deras. 

Suara burung spekuk mencari mangsa terdengar dari kejauhan. Kelebatan kampret yang merontokkan buah-buahan sekitarnya. 

"Sial, kenapa harus kebelet sekarang sih? " umpat Surya. 

Rumahnya masih jauh, masih sekitar setengah jam lagi. Efek minum es dan dinginnya hujan tampaknya membuat Surya tak mampu menahan lagi buang air kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun