Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Nanas Lokal, Cara Bahagia Lestarikan Hutan

6 April 2019   21:42 Diperbarui: 7 April 2019   01:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Potong (IG:Kartikalestari.Kariono)

Tetapi nanas tidak hanya terdapat di Prabumulih, karena tanaman nanas dimanfaatkan sebagai tanaman sela agroforestry yang cocok ditanam di lahan/hutan gambut , termasuk untuk lahan-lahan gambut eks peristiwa kebakaran tahun 2015 yang lalu, ataupun ataupun masyakat sekitar hutan wilayah pesisir pantai timur Sumatera.

Tanaman nanas tidak membutuhkan pengolahan khusus, dapat disesuaikan pada semua  jenis lahan termasuk  dengan Pengelolaan Hutan Tanpa Bakar (PLTB) dan tidak merusak struktur tanah gambut yang unik.

Pemanfaaatan nanas sebagai tanaman sela ini diharapkan dapat mendongkrak pendapatan petani di sekitar hutan dan lahan gambut sekaligus mendorong mereka untuk menjaga kelestarian hutan dari ancaman deforestasi, terutama kebakaran hutan dan lahan yang selalu menjadi momok paling mengerikan bagi masyarakat Sumsel.

Apalagi tahun 2019 ini diperkirakan kemarau akan lebih panjang dengan adanya dampak badai el nino.

Efek ancaman kebakaran hutan dan lahan paling mengerikan bagi masyarakat sumatera selatan adalah bencana kabut asap, yang bukan hanya berefek pada kesehatan langsung seperti ispa, bahkan telah ada penelitian bahwa kabut asap pun menjadi penyebab stunting untuk bayi yang lahir di tahun 1997, kita semua tahu bahwa stunting adalah problem yang masih menjadi persoalan besar bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan otak dan kecerdasan.

Belum hilang dari ingatan kita bagaimana bencana kabut asap sangat berpengaruh pada kondisi sosial perekonomian yang bukan hanya menimpa bangsa Indonesia, tetapi hingga negeri tetangga di kawasan ASEAN.

Belum lagi kerugian pelepasan karbon yang semakin menaikkan emisi gas rumah kaca (grk) yang dapat semakin meningkatkan ancaman perubahan iklim (climate change) akibat pemanasan global (global warming).

Tantangan dan Potensi Pengembangan Nanas sebagai Agroforestry
Dengan begitu banyaknya manfaat nanas serta pemanfaatan buah nanas sebagai kekayaan kuliner Indonesia belum menunjukkan pemanfaatan yang optimal. Pemanfaatan nanas lebih condong untuk pemanfaaatan buah segarnya.

Padahal masih begitu banyak potensi pemanfaatan nanas. Salah satunya memanfaatkan daun nanas sebagai bahan baku serat alami untuk ecofashion, sebagaimana yang dipaparkan oleh Ibu Murni Titi Resdiana dari Kantor Utusan Khusus Presiden bidang Pengendalian Perubahan Iklim pada acara forestalk with blogger di Palembang pada hari sabtu, tanggal 23 Maret 2019 yang lalu menjelaskan bagaimana pengembangan ekonomi kreatif berbasis kehutanan.  Persoalan utama adalah transfer knowledge dalam pengelolaan baik untuk produksi maupun marketingnya. 

Cerita lengkapnya dapat dibaca di sini

Contoh pemanfaatan nanas sebagai ecoproduct  yang telah saya temui di Sumsel adalah "Selena" selai nanas produksi petani perempuan desa Nusantara.  Selain itu, saat ini dikembangkan socioprenuer produksi  beragam produk kuliner oleh seniman pangan Sumsel dengan merk "rawang", adalah mengelola nanas menjadi selai nanas, selai nanas kelapa, keripik nanas dan yang menggoda adalah produk sambal nanas tabur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun