Lima Kucing Uya Kuya dan Pesan Damai
"Kemanusiaan sering lahir dari kepedulian pada makhluk kecil yang tak bersuara."
Oleh Karnita
Pendahuluan
Bagaimana mungkin seekor kucing mampu menyedot perhatian publik hingga berhari-hari? Pertanyaan itu muncul ketika kisah lima kucing milik Uya Kuya mencuat ke media pada pertengahan September 2025. Kejadian ini berawal dari penjarahan rumah mertuanya di Duren Sawit, Jakarta Timur, yang berujung pada hilangnya hewan peliharaan kesayangan.
Pada Jumat (12/9/2025), Kompas.com melaporkan bahwa artis Sherina Munaf sempat menjalani pemeriksaan hampir 12 jam di Polres Metro Jakarta Timur terkait keberadaan kucing-kucing itu. Meski melelahkan, cerita yang menguras emosi tersebut justru berakhir dengan kesepakatan damai. Baik Uya maupun Sherina sama-sama menegaskan, tujuan utama dari proses ini adalah penyelamatan hewan.
Penulis merasa tertarik pada peristiwa ini karena menghadirkan irisan unik antara isu kemanusiaan, kepedulian terhadap hewan, dan dinamika publik figur. Di tengah hiruk-pikuk politik dan sosial, kisah sederhana ini menyelipkan pesan kuat tentang empati. Ia relevan bukan hanya bagi pecinta hewan, tetapi juga bagi siapa saja yang menginginkan kehidupan yang lebih damai.
Ketegangan yang Berakhir Damai
Tidak banyak yang tahu bahwa Sherina harus melewati pemeriksaan panjang selama hampir 12 jam di kepolisian. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kronologi, kepemilikan, dan kondisi lima kucing yang terbawa saat penjarahan terjadi. Proses panjang ini sempat menimbulkan spekulasi publik, seolah ada sengketa serius.