Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Ketika Influencer Berhadapan dengan Jenderal TNI

10 September 2025   10:51 Diperbarui: 10 September 2025   10:51 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferry Irwandi dilaporkan Jenderal TNI usai patroli siber temukan dugaan pidana, kasus kini diproses hukum. (Dok. Pikiran Rakyat.com)

Ketika Influencer Berhadapan dengan Jenderal TNI

"Hukum adalah panggung di mana kebenaran diuji dengan kesabaran, bukan dengan kepanikan."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Apa jadinya jika seorang influencer ternama berhadapan langsung dengan institusi militer? Pertanyaan ini tiba-tiba menjadi perbincangan publik setelah Pikiran Rakyat pada 9 September 2025 menurunkan laporan berjudul “Kenapa Ferry Irwandi Dilaporkan Jenderal TNI? Ini Dugaan Pidana yang Dituduhkan.” Kasus ini seketika menyedot perhatian, bukan saja karena melibatkan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, tetapi juga karena TNI hadir sebagai pihak pelapor.

Apakah dunia digital kini benar-benar menjadi arena rawan benturan hukum? Dari laporan tersebut, sejumlah jenderal TNI secara resmi mendatangi Markas Polda Metro Jaya pada 8 September 2025 untuk melakukan konsultasi hukum. Kehadiran mereka menandai keseriusan negara dalam merespons dinamika komunikasi publik, terutama yang menyangkut pengaruh figur publik di ruang maya.

Lalu, mengapa kasus ini terasa begitu relevan bagi masyarakat luas? Bukan hanya karena menyangkut nama besar seorang influencer, tetapi juga karena menyentuh isu sensitif: hubungan antara kebebasan berekspresi, teknologi digital, dan keamanan negara. Penulis tertarik mengulasnya karena kasus ini merefleksikan tarik-menarik yang semakin nyata antara kebebasan individual dan otoritas negara dalam mengelola ruang digital.

1. Patroli Siber TNI dan Dugaan Pelanggaran

Langkah TNI melalui patroli siber membuka babak baru dalam pengawasan dunia digital. Dugaan tindak pidana yang dialamatkan kepada Ferry Irwandi menunjukkan bahwa aparat tidak sekadar reaktif, tetapi aktif mendeteksi potensi pelanggaran hukum di dunia maya. Dari keterangan Brigjen Juinta Omboh Sembiring, jelas bahwa TNI tidak ingin kecolongan pada isu yang bisa berdampak strategis.

Namun, publik masih bertanya-tanya: pelanggaran macam apa yang sebenarnya ditemukan? Ketidakjelasan detail dugaan membuat isu ini mengundang spekulasi luas, bahkan sebagian menilai transparansi menjadi kunci agar kasus tidak berkembang menjadi polemik liar. Di sinilah pentingnya komunikasi publik yang jelas, agar masyarakat tidak terjebak dalam tafsir yang menyesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun