Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mpok Alpa dan Warisan Tawa yang Tak Pernah Padam

15 Agustus 2025   17:16 Diperbarui: 15 Agustus 2025   17:16 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presenter Mpok Alpa Meninggal dunia (Sumber: Freepik)

Kisahnya membuktikan bahwa bakat lokal dapat menembus panggung nasional tanpa kehilangan identitas budaya. Dalam konteks industri hiburan yang sering terjebak pada tren sesaat, Mpok Alpa menjadi bukti bahwa keaslian dan konsistensi adalah kunci keberlanjutan karier.

Menjaga Senyum di Tengah Derita

Di tengah gemerlap panggung, Mpok Alpa menyembunyikan kenyataan pahit: kanker yang menggerogoti tubuhnya sejak mengandung anak kembar. Dalam kondisi hamil, ia tetap menjalani pengobatan, meski terbatas agar tidak membahayakan janin. Keputusan ini menunjukkan prioritasnya pada peran sebagai ibu, bahkan di atas kepentingan dirinya sendiri.

Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, sahabat dekatnya, memilih menghormati permintaan Mpok Alpa untuk tidak mengumumkan penyakitnya. Publik hanya melihat penampilan ceria dan wig yang ia kenakan, tanpa tahu bahwa rambutnya telah rontok akibat perawatan medis. Di sini, kita belajar tentang kekuatan untuk menjaga citra positif meski di baliknya ada pergulatan berat.

Refleksi dari sikap ini adalah bahwa kekuatan sejati kadang bukan terletak pada pengakuan publik, melainkan pada kemampuan menjaga martabat diri di tengah cobaan. Mpok Alpa tidak ingin dikasihani; ia ingin diingat sebagai sosok yang menghibur sampai akhir.

Keluarga Sebagai Pusat Kehidupan

Meski sibuk di dunia hiburan, Mpok Alpa memposisikan keluarga sebagai prioritas. Pernah terpikir untuk mundur dari industri karena padatnya jadwal syuting, ia memilih bertahan berkat dukungan suami dan anak-anak. Bahkan, momen kelahiran anak kembar pada 2024 menjadi tonggak kebahagiaan yang membesarkan hatinya di tengah sakit.

Kedekatannya dengan Raffi Ahmad terjalin tidak hanya di dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Raffi bahkan menanggung biaya persalinannya, sebuah bentuk solidaritas yang jarang tersorot di dunia hiburan. Hubungan ini menunjukkan bahwa persahabatan sejati mampu melampaui kepentingan profesional.

Di sini, kita bisa melihat bahwa keberhasilan karier tidak akan berarti banyak tanpa fondasi keluarga yang kokoh. Mpok Alpa telah membuktikan bahwa tawa di panggung lahir dari cinta dan dukungan yang ia dapatkan di rumah.

Inspirasi yang Meninggalkan Jejak

Karya Mpok Alpa melintasi batas genre: dari panggung hiburan, musik dangdut, hingga sinetron. Ia merilis lagu-lagu seperti Ke Emol dan Mati Rasa, menambah warna dalam portofolio seninya. Meski tidak semua karyanya menjadi hit besar, konsistensinya berkarya menjadi teladan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun