Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Investasi Berkilau, Tapi Pengangguran Masih Membelenggu: Paradoks Jawa Barat yang Mesti Diurai

3 Agustus 2025   06:08 Diperbarui: 3 Agustus 2025   06:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingkat pengangguran muda di Jabar capai 23,63% meski bursa kerja digelar dan investasi terus meningkat. /Deni Armansyah/"PR" 

Tanpa reformasi pendidikan vokasi, investasi sebesar apa pun akan tetap menghasilkan ketimpangan. Pendidikan yang adaptif dan relevan adalah fondasi dari ekonomi yang produktif.

4. Peran Pemerintah Daerah dalam Menyambungkan Titik

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memegang peran kunci dalam menyambungkan titik antara investasi, pendidikan, dan tenaga kerja. Sinkronisasi antarsektor bukan hanya teknis, tapi juga strategis.

Sudah saatnya kebijakan ketenagakerjaan tidak dipisahkan dari kebijakan pendidikan dan investasi. Perencanaan jangka menengah harus melibatkan forum lintas sektor yang konkret dan berkelanjutan.

Pemerintah juga harus memfasilitasi industri agar aktif membina calon tenaga kerja sejak dari bangku pendidikan. Skema magang berbasis kebutuhan industri lokal perlu diperluas.

Tak kalah penting, pemda perlu melakukan pemetaan keterampilan tenaga kerja secara dinamis. Data ini bisa menjadi fondasi pengambilan kebijakan vokasi dan penyerapan tenaga kerja di masa depan.

5. Refleksi untuk Indonesia: Investasi Harus Inklusif

Fenomena di Jawa Barat sejatinya mencerminkan tantangan nasional. Ketimpangan antara investasi dan pengangguran terjadi di berbagai provinsi lain, terutama dengan bonus demografi yang terus menekan.

Kita tak bisa hanya mengejar angka realisasi investasi tanpa melihat siapa yang benar-benar diuntungkan. Investasi harus menjadi sarana pemerataan, bukan reproduksi ketimpangan.

Investasi inklusif bukan hanya tentang lokasi industri, tapi tentang siapa yang direkrut, dilatih, dan diberdayakan. Anak muda daerah harus menjadi subjek, bukan sekadar objek pembangunan.

Refleksi ini penting agar Indonesia tidak sekadar tumbuh, tapi juga maju secara berkeadilan. Seperti kata Amartya Sen, “Pembangunan adalah perluasan pilihan manusia.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun