Kolaborasi lintas sektor yang dibangun Menarini dan YMGI merupakan langkah konkret dalam mempercepat edukasi, meningkatkan skrining dini, serta memastikan keberlanjutan pengobatan. Tujuannya jelas: mengurangi angka keterlambatan diagnosis dan memperbesar peluang pasien untuk hidup normal. Keterpaduan strategi ini menjadi jembatan penting menuju sistem kesehatan yang lebih responsif terhadap penyakit langka.
Penutup: Ubah Perspektif, Bangun Kesadaran
Saat seseorang mengeluh “saya lelah”, jangan langsung menyarankan liburan atau tidur lebih awal. Bisa jadi, tubuhnya sedang melawan penyakit autoimun yang tak kasat mata. Myasthenia Gravis menuntut kita untuk lebih mendengar, lebih peka, dan tidak gegabah menilai. Kesadaran ini bukan hanya tugas pasien, melainkan tanggung jawab kolektif masyarakat yang sehat.
"Kesadaran adalah awal dari kesembuhan. Dan terkadang, penyembuhan dimulai dari keberanian untuk tidak menyederhanakan rasa lelah." Mari kita bantu ubah narasi dari "lelah biasa" menjadi panggilan untuk bertindak lebih peduli dan sadar kesehatan. Wallahu a'lam.
Daftar Pustaka:
Republika.co.id. (2025, 12 Juli). Waspada Myasthenia Gravis, Penyakit yang Sering Dikira ‘Kecapekan Kerja’. Diakses pada 12 Juli 2025, dari https://www.republika.co.id/
Diskusi Kesehatan “Lebih dari Sekadar Lelah”, Menarini Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Myasthenia Gravis Indonesia (YMGI). Diselenggarakan pada 12 Juli 2025 di Jakarta.
Safri, A. Y., & Yombana, Z. (2025). Wawancara dalam kegiatan diskusi publik “Lebih dari Sekadar Lelah”, 12 Juli 2025.
Kharisma, A. (Tata). (2025). Testimoni sebagai penyintas Myasthenia Gravis dalam acara “Lebih dari Sekadar Lelah”, diselenggarakan oleh Menarini Indonesia & YMGI, 12 Juli 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI