Penutup: Ketika Laut Menjadi Diriku Sendiri
Laut, dalam sunyinya yang luas, mengajari kita tentang kejujuran dan keteguhan. Ia tak pernah pura-pura tenang ketika gelisah, dan tak pernah menjerit meski disakiti. Maka ketika kita merayakan Hari Laut Internasional, sejatinya kita sedang bercermin pada nurani: sejauh mana kita masih setia menjaga yang diam-diam setia pada kehidupan kita.
Puisi "Malam Laut" karya Toto Sudarto Bachtiar, yang pertama kali terbit pada 1962, menghadirkan perasaan puitik yang mendalam tentang laut sebagai metafora eksistensi dan kerinduan. Bait-baitnya menggambarkan laut sebagai sesuatu yang tak bisa ditaklukkan, jujur dalam kepedihan, dan akrab dalam kesepian. Dalam larik:
Karena laut tak pernah takluk, lautlah aku
Karena laut tak pernah dusta, lautlah aku
Terlalu hampir tetapi terlalu sepi
Tertangkap sekali terlepas kembali
kita seolah diajak menyelami kegamangan manusia yang terombang-ambing antara dekat dan jauh, antara nyata dan ilusi. Laut menjadi identitas yang menampung luka, pencarian, dan keberanian untuk tetap setia pada kebenaran, meski tak dipahami.
Dalam konteks Hari Laut Internasional, puisi ini menegaskan bahwa laut bukan sekadar entitas geografis, melainkan ruang batin yang menyimpan memori umat manusia. Kita boleh saja menyusun agenda perlindungan, program konservasi, atau kebijakan ekonomi biru. Tapi pada akhirnya, kita harus kembali menjadi "laut"—yang tak pernah takluk, tak pernah dusta, dan selalu menanti dengan sabar pada yang mungkin tak pernah benar-benar kembali. Maka, bisakah kita menjadi manusia yang tak sekadar menatap laut, tapi juga memahaminya—dengan cinta, bukan hanya kepentingan? Wallahu a’lam.
Daftar Pustaka:Â
Bachtiar, T. S. (1962). Malam Laut. Diakses dari TribunJateng.com: https://jateng.tribunnews.com/2022/12/23/puisi-malam-laut-sudarto-bachtiar
Madubun, J. (2025, 9 Juni). Hari Laut Sedunia: Saatnya Indonesia Tidak Lagi Menutup Mata terhadap Eksploitasi Laut. Kompasiana. Diakses dari https://www.kompasiana.com/jihanmadubun/2025/06/09/hari-laut-sedunia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI