Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Laut Tak Pernah Ingkar janji: Menyelami Makna Hari laut Internasional

9 Juni 2025   18:30 Diperbarui: 9 Juni 2025   18:44 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyelami Makna Hari Laut Internasional, 8 Juni 2025 (Dok. Jurnas.com)

Hari Laut Internasional bukan hanya tentang konservasi ekosistem, tetapi juga peringatan bagi umat manusia bahwa laut tidak lagi bisa “memeluk” semua kesalahan kita. Krisis iklim adalah krisis laut. Dan jika laut menyerah, tak ada daratan yang bisa benar-benar aman.

4. Laut Sebagai Cermin Kemanusiaan Kita

“Cara kita memperlakukan laut, mencerminkan siapa kita sebenarnya sebagai manusia.”

Di tengah kekayaan sumber daya laut, ketimpangan justru menjadi ironi menyakitkan. Banyak komunitas pesisir masih hidup dalam kemiskinan, meskipun mereka adalah penjaga garis depan ekosistem laut. Industri besar menikmati hasil tangkapan, tapi nelayan tradisional makin tersingkir oleh aturan yang tidak berpihak.

Selain itu, konflik perebutan wilayah laut juga menunjukkan bagaimana laut menjadi cermin kerakusan geopolitik. Bukannya dijaga bersama, ia diklaim, dibentengi, bahkan dijadikan ladang eksploitasi. Hari Laut Internasional seharusnya mengajak kita menata ulang relasi kuasa terhadap laut—bukan sebagai objek kekuasaan, tetapi sebagai subjek kebersamaan.

Kemanusiaan sejati bisa diukur dari bagaimana kita memperlakukan yang paling rentan, termasuk ekosistem dan komunitas laut. Apakah kita bisa melihat laut bukan sekadar potensi ekonomi, tetapi juga ruang spiritual, sosial, dan ekologis yang setara dengan daratan?

5. Menjadi Penjaga Laut dalam Keseharian

“Perubahan besar sering kali bermula dari kebiasaan kecil yang tak terlihat.”

Kadang kita berpikir bahwa menjaga laut adalah urusan ilmuwan, aktivis lingkungan, atau pemerintah. Namun sesungguhnya, setiap individu punya peran. Memilih produk laut berkelanjutan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga menyuarakan kebijakan perlindungan laut adalah bentuk partisipasi nyata.

Refleksi Hari Laut Internasional bisa dimulai dari dalam rumah: dari dapur, dari kamar mandi, dari kebiasaan membuang sampah. Jika kita bisa menumbuhkan rasa “segan” pada laut—seperti kita menaruh hormat pada nenek moyang—maka rasa tanggung jawab itu akan lahir tanpa dipaksa.

Kita tidak perlu menjadi penyelam atau ilmuwan laut untuk mencintai laut. Kita hanya perlu menjadi manusia yang cukup rendah hati untuk berkata: laut telah banyak memberi, sekarang saatnya kita memberi kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun