Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masuk Surga, Terjerumus Neraka: Cukup Karena Lalat?

5 Juni 2025   09:12 Diperbarui: 5 Juni 2025   09:12 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk Surga, Terjerumus Neraka: Cukup Karena Lalat? (Dok. Republika.co.id)

Masuk Surga, Terjerumus Neraka: Cukup Karena Lalat?

"Jarak surga dan neraka tak lebih dekat dari alas kaki seseorang." --- HR. Ahmad

Oleh Karnita

Pendahuluan

Artikel "Masuk Surga dan Terjerumus Neraka Gara-Gara Lalat" karya Hasanul Rizqa (Republika, 5 Juni 2025) menarik perhatian saya. Kisah yang disampaikan Rasulullah SAW---dikutip dari Fath al-Majid fi Kitab at-Tauhid karya Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab---bukan sekadar dongeng lama, melainkan pengingat spiritual yang menggugah: perkara sekecil lalat pun bisa menentukan nasib akhirat manusia.

Artikel  ini penting dibahas karena di tengah zaman yang semakin mengaburkan makna prinsip dan keteguhan iman, cerita ini membawa pesan tajam: integritas spiritual diuji bukan dalam hal besar, melainkan hal kecil---yang justru kerap diremehkan. Di sinilah letak ketegangan moral kita hari ini: seberapa kuat seseorang bertahan atas prinsip, bahkan jika godaannya tampak sepele?

Sinopsis Kisah Dua Pemuda dan Seekor Lalat

Dikisahkan dua orang pemuda tengah menempuh perjalanan panjang, melintasi negeri demi negeri. Suatu ketika, mereka tiba di sebuah kampung yang seluruh warganya menyembah berhala. Di pintu gerbang desa itu, tertera peraturan sakral: setiap tamu wajib mempersembahkan kurban untuk sesembahan desa itu.

Ketika diminta berkurban, pemuda pertama menuruti saja. Ia tak punya apapun untuk dipersembahkan, tapi karena tak ingin kena masalah, ia menangkap seekor lalat yang hinggap di bajunya dan menyembelihnya sebagai bentuk kurban. Ia pun lolos, masuk desa dengan selamat.

Sementara itu, kawannya menolak keras. Dengan tegas ia berkata, "Aku tidak akan berkurban kecuali untuk Allah." Tiga kali ia ditawari, tiga kali pula ia menolaknya. Hingga akhirnya ia dibunuh oleh penjaga kuil. Namun, Rasulullah SAW bersabda: lelaki ini masuk surga. Sedangkan temannya, yang menyembelih seekor lalat demi menjaga keselamatan, justru terjerumus ke neraka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun