Berkenaan dengan faktor yang terakhir tersebut, ajang kompetisi sepatutnya menjadi perhatian kita. Virus belajar sains dan kompetisi diharapkan akan melahirkan jiwa-jiwa yang mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras, kreatif, semangat, sportif, kuat, dan tangguh. Hal demikian sangat dibutuhkan oleh  pelajar yang akan menghadapi tantangan lebih berat. Mereka membutuhkan penggemblengan ujian dan kompetisi untuk mempersiapkan masa depannya. Sementara itu, pada usia remaja dibutuhkan aktualisasi diri, pengakuan dari kelompok, menunjukkan identitas diri, dan kemandirian. Melalui inilah diharapkan semangatnya tumbuh subur.
Para guru di sekolah hendaknya dapat memetik pelajaran dari ajang olimpiade. Beberapa hal kiranya dapat kita lakukan. Setiap guru dapat memulai menciptakan semangat berkompetisi pada setiap pembelajaran di kelasnya. Pihak sekolah memprakarsai penyelenggaraan kompetisi/olimpiade di sekolahnya setiap akhir semester untuk semua pelajaran atau ekstrakurikuler. Dapat pula apresiasi diberikan kepada para siswa yang paling tinggi kehadirannya, paling rajin ke perpustakaan, paling berdisiplin dalam tata tertib sekolah, dll.
Kompetisi akademis maupun nonakademis idealnya tidak hanya diselenggarakan oleh sekolah dan Dinas Pendidikan. Akan tetapi, sangat baik juga dilakukan  oleh berbagai instansi lain seperti PT, LSM, industri, organisasi, perbankan, dan masyarakat. Ini merupakan manifestasi  dukungan dalam menumbuhkan  semangat berkompetisi yang akan bermuara pada peningkatan SDM.
Berkompetisi diharapkan dapat memupuk mental juara, berdaya juang tinggi, dan optimis. Sifat-sifat demikian sangat dibutuhkan oleh generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin berat dan kompleks. Menyelenggarakan dan mengikutsertakan lomba kegiatan memang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun manfaat yang akan diperolehnya jauh melampaui jumlah nominal yang dikeluarkan. Demikian juga, prestasi dan prestise memang perlu, tetapi lebih diperlukan lagi virus semangat yang terus tumbuh subur dalam diri siswa.
Olimpiade Sains Naional  boleh saja berlalu, tapi virus semangat berkompetisi  tidak boleh padam. Sirnanya virus semangat berkompetisi merupakan malapetaka bagi masa depan generasi  mendatang. Wallahu a'lam.
                                                                                           Penulis adalah guru SMAN 13 Bandung   Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI