Mohon tunggu...
Mbedah Alam
Mbedah Alam Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Kutubut Turost

Mbedah Alam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Susahnya Hati Pendengki

16 Juli 2019   21:49 Diperbarui: 16 Juli 2019   21:52 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: steemit.com

Dunia penuh gerlap kesenangan

Namun buram dan nestapa bagi pendengki

Hidup penuh bahagia tak bisa dirasa

Kalimat mencurah untaian mutiara makna tidak teresapi

Fatwa kesejukan bak air terjun tiada meluluhkan hati

Panas terasa di kala yang lain berpunya

Murka di kobar membara menfitnah 

Tuhan pun dicaci

Dikira tiada nikmat yang diberi

Semua terperi tiada terobati

Oooo...nestapa para pendengki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun