Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pelajaran dari Sebatang Pensil

6 Desember 2018   19:28 Diperbarui: 6 Desember 2018   19:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya suka membaca buku berbagai kategori. Ada yang mudah saya pahami, ada juga yang sulit dipahami sampai seperti mengunyah makanan alot.

Buku tulisan Paulo Coelho menjadi salah satu buku favorit untuk saya baca walau saya belum banyak membaca dan memiliki bukunya. Buku  berjudul SepertiSungai yang Mengalir adalah buku pertama Paulo Coelho yang saya punya. Saya suka bahasannya. Salah satu bahasan yang menarik perhatian saya berjudul Kisah Sebatang Pensil.

Perbincangan antara seorang nenek dan cucunya yang membicarakan kearifan hidup dengan memaknai sebatang pensil.

Saya tuliskan kesimpulan yang didapat dari tulisan tentang konsep menjalani hidup dengan memaknai fungsi sebatang pensil :

1. Jika sanggup melakukan hal-hal besar jangan lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkah.
Kita menyebutnya tangan Tuhan dan Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak Nya

2. Meraut pensil.
Pensil akan merasa sakit sedikit tetapi sesudahnya akan menjadi jauh lebih tajam.

Harus mau menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan karena akan menjadikan orang yang lebih baik.

3. Menghapus kesalahan.
Tidak apa-apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada dijalan yang benar untuk menuju keadilan.

4. Yang penting itu bukan luarnya yaitu kayu, tapi bahan di dalamnya,  grafit. Perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu.

5. Pensil selalu meninggalkan bekas.
Apa yg dilakukan dalam hidup selalu meninggalkan bekas maka berusaha untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.

Saya suka dengan kelima konsepnya. Saya ingin mengaitkan kelima konsep tersebut dengan kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun