Pulau Messah. Pulau indah yang terletak tidak jauh dari Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki populasi yang padat dengan jumlah 484 kepala keluarga dan 1,969 jiwa yang bertempat tinggal di Pulau yang sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian nelayan ini menyimpan aset besar dalam hasil alam terutama pada lautannya.
Pandemi COVID-19 yang melanda di seluruh dunia menyebabkan efek yang cukup signifikan dalam berbagai aspek. Â Efek yang dirasakan inilah yang membuat masyarakat pulau Messah mengalami banyak kendala khususnya diaspek ekonomi dan pangan. Masyarakat ekonomi kebawah rata-rata semakin kesulitan menggantungkan hidup mereka karena harga pangan semakin melonjak. Hal ini yang menyebabkan beberapa masyarakat Pulau Messah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Disamping itu, rendahnya pengetahuan dan edukasi mengenai COVID-19, membuat tidak adanya pemahaman bagi masyarakat yang berdampak pada rendahnya kesadaran serta antisipasi masyarakat dalam menanggulanginya.
Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang berupaya menggerakkan civitas akademik, khususnya mahasiswa untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat dalam mengurangi hambatan di masa pandemi ini. Sasaran masyarakat dalam program ini adalah masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah dan ibu rumah tangga yang berstatus janda.
Kelompok 57 yang dibina oleh Ibu Arif Hidayatul dan diketuai oleh Qori Zulfina Marzuki mengadakan program penggalangan dana (donasi) yang dilakukan selama kurang lebih 40 hari. Hasil donasi yang didapatkan kemudian akan dirupakan untuk membeli beberapa kebutuhan antara lain sembako, vitamin, masker, serta kebutuhan lainnya. Sumbangan tersebut akan diserahkan secara langsung kepada sebanyak 50 masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, anggota kelompok juga memberikan edukasi berupa video yang menampilkan tentang tata cara memakai masker yang benar, cara mencuci tangan yang benar, serta memberikan gambaran mengenai prosedur keluar rumah di masa pandemik ini. Adapun tujuan edukasi ini tidak lain adalah memberikan masyarakat pengetahuan mengenai antisipasi COVID-19 dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat disana.
"Iya, seperti yang kita semua pahami bahwa di beberapa wilayah di Indonesia memang kurang dalam memberikan edukasi tentang bahaya COVID-19. Dampaknya adalah pada akhirnya masyarakat akan menyepelekan hal itu. Tentunya itu akan menjadi alarm berbahaya karena dimungkinkan dapat terjadi penularan yang lebih besar apabila masyarakat tidak segera disadarkan" ujar Karina salah satu anggota kelompok 57.
Diharapkan dengan diadakannya program ini, masyarakat sasaran akan mendapatkan pengaruh yang baik di masa depan tidak hanya dalam aspek ekonomi, melainkan aspek lainnya.