Mohon tunggu...
BEDAH BUKU
BEDAH BUKU Mohon Tunggu... Jurnalis - RUMAH ASIK

#alamdilema

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Keabsahan

23 Desember 2019   17:07 Diperbarui: 23 Desember 2019   17:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan adakah dirimu yang masih menatap ku dan melihat ku sebagai hamba mu. Tuhan jika aku ini adalah hamba mu maka tak pernah ragu atas apa yang kau uji kepada ku, Tuhan jika jiwa ku hanya menjadi bahan kerinduan maka cabutlah dia dari hidup ku. Din' ada apa dengan mu, kalimat keduan dari awalan yang di ucapkan oleh Qal. Ada apa, dengan tingkah mu, seakan-akan dia telah membodohi diri mu. 

Kau tak pantas seperti itu, mengumbar-umbar hidup mu bagaikan sang manusia yang mengaku manusia tapi watak dan tingkahnya seperti hewan yang penuh dengan kerakusan semata, maka jangan salah tingkah dalam setiap mengambil keputusan yang ada. 

Din' rindu, sakit hati, beban, dan apa pun itu agaplah dia sebagai cerita yang hidup dalam penuh dinamika tapi realitasnya kita hanya memulai buku dongeng semata, rindu bukan penyebab kesalahan Din, rindu itu bukan kebencian tapi rindu itu sesuatu keindahan yang tak dapat ditentukan warna keistimewaannya maka jadikan dia sebagai sesuatu yang indah, jika kau mengalami rindu, bukan berarti menolaknya dengan penuh kebencian. Ingat aku pernah mendengar kata-kata seseorang kepada ku, orang tersebut bilang bahwa, hidup itu adalah gambar yang bermakna dan hidup itu adalah warna indah dipandang mata, maka jalan untuk membuat dia bermakna adalah bagaimana kita mengerti arti sebuah cinta tanpa berkeluh kesah.

Qal pun lekas pergi dan meninggalkan tempat tersebut, dengan penuh kekecewaan dia atas kejadian yang dibuat oleh ulahnya sendiri. Dalam perjalaan Qal' sambil memikirkan kejadian yang masih teringat dibenaknya, sebenarnya tindakan ku pada wanita itu apakah tindakan yang salah ataukah dia yang tak mengerti apa yang ku maksud sebenarnya, sungguh aku adalah orang yang paling merasa bersalah atas kesalahan ku sendiri, sungguh aku adalah orang yang kecewa atas kekecewaan ku sendiri, dan sungguh kebodohan itu tidak ada tapi kita sendiri yang menggandakan sehingga kobohan itu ada. 

Biarkan saja apa yang terjadi hari ini adalah mimipi dalam kisah nyata. Qal pun beranjak mengambil barang-barang dan lansung ketempat motor dan pergi dari tempat tersebut, agar bayang-bayang penyesalan itu menjadi alasan yang hilang dengan seketika ketika jalan menjadi wacana kembali kerumah, mungkin dengan meninggalkan dia aku bisa bernapas legah.

SalamUntukSemesta
#alamdilema
@kardi_09  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun