Mohon tunggu...
Karas Candra Gupta Khan
Karas Candra Gupta Khan Mohon Tunggu... Guru dan Pegiat Informatika

Saya adalah ..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menikmati Itu Mudah, Tapi Siapa Yang Mau Memelihara?

28 April 2025   20:27 Diperbarui: 28 April 2025   20:27 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada satu kalimat dari ibuku yang sering tiba-tiba terngiang di kepala, terutama saat melihat berita atau ngobrol santai dengan teman-teman.

"Jangan tumbuh menjadi manusia yang hanya tahu menikmati, tapi tidak tahu memelihara," katanya dulu, saat aku masih terlalu muda untuk benar-benar paham.

Waktu itu, aku pikir hidup ya sekadar tentang menikmati. Makan enak, jalan-jalan, dapat penghasilan, mungkin sesekali membantu kalau sempat. Tapi makin ke sini, aku sadar betapa dalam arti kata 'memelihara' itu.

Aku lihat di sekelilingku di jalanan, di berita, di sosial media banyak hal yang sebenarnya menjadi tanggung jawab kita bersama, malah sering dilimpahkan begitu saja ke pundak pemerintah.

Sampah berserakan di sungai? Pemerintah yang disalahkan. Kemacetan parah? Pemerintah harus cari solusi. Lapangan kerja kurang? Pemerintah harus menciptakan.

Padahal, bukankah banyak dari masalah itu bermula dari kebiasaan kecil kita sehari-hari?
Seperti buang sampah sembarangan, malas antri, tidak mau tertib, atau hanya memikirkan kenyamanan sendiri. Kita begitu mudah menikmati fasilitas umum, menikmati hak-hak kita, tapi enggan memelihara rasa tanggung jawab terhadapnya.

Kalimat ibu itu seperti cermin kecil di dalam kepala, setiap kali aku mulai merasa "itu bukan urusanku", aku jadi berpikir ulang. Karena sebenarnya, memelihara bukan tentang menunggu orang lain memperbaiki sesuatu untuk kita, tapi tentang ikut menjaga, merawat, dan memperbaiki sekecil apapun yang bisa kita sentuh.

Mungkin kalau lebih banyak dari kita mulai memilih untuk memelihara bukan hanya menikmati banyak hal di negara ini bisa lebih baik tanpa perlu menunggu janji-janji besar dari atas.

Menikmati hidup itu hak semua orang. Tapi memelihara hidup yang baik, itu pilihan sadar. Dan itu, kata Ibu, yang membedakan orang dewasa sejati dari sekadar penikmat dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun