Mohon tunggu...
Kanzi Pratama A.N
Kanzi Pratama A.N Mohon Tunggu... Lainnya - Salam hangat.

Jadikan membaca dan menulis sebagai budaya kaum intelektual dalam berpikir dan bertindak!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Identitas Bangsa Indonesia

14 November 2020   18:45 Diperbarui: 14 November 2020   18:52 7127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjuangan menuntut hak asasi manusia dan muncul dalam berbagai bidang permasalahan seperti kedaerahan, agama dan partai politik. Sehingga perbedaan-perbedaan harus dilihat sebagai realitas. Politik identitas dapat bersifat positif dan negatif. Bersifat positif apabila terdapat dorongan untuk mengakui dan mengakomodasi perbedaan-perbedaan. Sedangkan bersifat negatif apabila terjadi diskriminasi antar kelompok seperti dominasi suatu kelompok. Lebih lanjut kehadiran politik identitas sengaja dijalankan kelompok masyarakat yang mengalami marginalisasi. 

Hak-hak politik dan kebebasan untuk myakini sesuatu merupakan keyakinan yang mendapatkan hambatan yang cukup signifikan. Politik identitas berkaitan dengan upaya mulai dari penyaluran aspirasi, penguasaan atas nilai-nilai yang berharga hinnga paling fundamental yaitu penentuan nasib sendiri dengan dasar primordialisme. 

Dalam etnisitas, politik identitas tercermin dalam upaya memasukkan nilainilai ke dalam peraturan daerah, pemisahan wilayah kekuasaan, penerapan otonomi khusus hingga munculnya gerakan separatis. Dalam konteks kagamaan politik yang direfleksikan untuk memasukkan nilai-nilai keagamaan dalam proses pembuatan kebijakan. 

Secara teoritis, munculnya politik identitas ditimbulkan oleh beragam faktor seperti aspek struktural dalam bentuk disparitasekonomi masa lampau yang secara kontinyu telah memberikan alasan pembenaran upaya pemisahan diri dari kelompok primordial yang bertautan dengan aspek keterwakilan politik dan institusional. Namun keterwakilan politik belum mampu menjangkau dan menghimpun partisipasi politik masyarakat secara komprehensif yang memunculkan kebijakan diskriminatif dan eksklusif yang melatarbelakangi bangkitnya politik identitas.

Era globalisasi ini bangsa-bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang kuat dari kekuatan internasional di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Apabila bangsa tidak mampu mempertahankan identitas nasional sebagai kepribadian bangsa, maka akan terjadi kegoyahan akibat tantangan zaman. 

Bangsa yang tidak mampu mempertahankan identitas nasional akan terjadi kekeacauan, kebimbangan dan kesulitan dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi bangsa yang demikian ini merupakan keuntungan bagi bangsa lain untuk menghancurkan dan menguasai bangsa yang sedang lemah. Oleh karena itu, identitas nasional mutlak diperlukan sebagai upaya suatu bangsa untuk mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal-hal yang menjadi cita-cita dan tujuan hidup bersama.

Identitas nasional merupakan kepribadian nasional atau jati diri bangsa yang perlu dimiliki suatu bangsa untuk membedakannya dengan bangsa lain. Identitas nasional mengacu pada kebudayaan, adat istiadat dan karakter khas suatu negara. Bangsa Indonesia memiliki 10 identitas nasional yang mencerminkan pola pikir, sikap dan bertindak dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara. 

Jadi, identitas nasional mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam upaya menghadapi berbagai masalah mengenai masalah bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Implikasi identitas nasional wajib berorientasi pada kepentingan rakyat. Implementasi identitas nasional mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan dengan cerminan pola pikir, sikap dan bertindak dan selalu mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Identitas nasional tersusun atas faktor subjektif dan objektif. Politik identitas merupakan suatu hal untuk menggambarkan situasi yang ditandai dengan kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan atas represi marjinalisasi masa lampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun