Mohon tunggu...
kanjeng Mas
kanjeng Mas Mohon Tunggu... Koki - Ingin hidup mandiri,hidup mulia atau mati syahid, insyaAlloh

Ingin hidup mandiri,hidup mulia atau mati syahid, insyaAlloh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manuver Sarumpaet Apa yang didapat?

4 Oktober 2018   15:15 Diperbarui: 4 Oktober 2018   15:18 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ratna Sarumpaet akhirnya buka mulut perihal penganiayaan yg dialaminya.

Setelah para awak media berkumpul, titik terang keluar dari mulut Ratna Sarumpaet yang membuat semua para pendukung Jokowi sumeringa.

Seperti sedang mendapatkan lotre ratusan juta, aura girang bercampur senang tampak di wajah mereka. Hastag tagar #ratnasarumpaet menjadi tranding topik.

Media elektronika memberitakan setiap jam nya, mengalahkan berita Palu, Penjarahan yang di Aminin oleh tuan menteri, bahkan status BENCANA NASIONAL juga tenggelam karena ulah Ratna Sarumpaet.

Tak cukup disitu, bak seperti tertimpa kotoran, para pendukung pak Prabowo seperti kehabisan amunisi. Rekan yang selama ini mereka bela ternyata menipu mereka dengan bermanuver menghantam kubu mereka.

Publik tentunya masih ingat ketika waktu Ratna Sarumpaet mendukung pak Jokowi di Pilkada DKI. Teriakan lantang cirikhas nya menggema ke seluruh DKI, sehingga menumbangkan incumbent.

Tapi bak kata pepatah kacang lupa kulitnya jeri payah Ratna Sarumpaet tidak ada nilainya, alias tak ada satu tawaran apa pun untuknya.

Oposisi di pilih Ratna Sarumpaet untuk menghantam pemerintah, gigitan demi gigitan di hujamkan Ratna Sarumpaet.

Peristiwa danau Toba, Ratna Sarumpaet sempat berseteru dengan pak menteri LBP.

Manuver kali ini layak di acungi jempol buat Ratna Sarumpaet, sehingga semua publik dapat menilai, dan tidak menjadi duri dalam daging kelak.

Mengapa Ratna Sarumpaet melakukan itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun