Mohon tunggu...
Kanisius Kami
Kanisius Kami Mohon Tunggu... -

Aku apa adanya..... Aku ada apanya..... Aku ada dan berada.... Semoga berguna bagi sesama....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hobbit 'Ebu Gogo', Antara Kanibalisme, Fakta dan Legenda

26 Februari 2016   17:44 Diperbarui: 26 Februari 2016   20:54 2563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ebu Gogo. Homo Floresiensis"]

[/caption]

Karena rakus dan tidak mau menanam, bangsa Ebu Gogo juga mencaplok perahu yang berisi labu dan kerang kelapa. Saat menghadiri pesta, Ebu Gogo mempertunjukkan sejenis tarian dengan formasi melingkar. Mereka bisa bicara namun berbeda dengan bahasa orang Nage sehingga sulit dimengerti.

Suatu saat, seorang Ebu Gogo perempuan ditangkap saat mencuri di wilayah salah satu leluhur 'Ua bernama Huma Leli. Sebelum memulai perampokan, dia meninggalkan bayinya di gubuk milik Huma; dan ketika itu Huma pulang ke gubuknya dan menemukan bayi itu. Huma lalu menikam mati bayi Ebu Gogo itu dengan dahan sawit. Ibu dari bayi itu akhirnya datang untuk mengambil bayinya tapi kaget karena digongong anjing. Ebu Gogo sangat takut dengan anjing. Mereka juga takut pada sisir rambut kepala yang terbuat dari bambu. Ebu Gogo perempuan itu lalu berteriak bahwa anjing Huma telah menggigit mati bayinya lalu melarikan diri sambil membawa bayinya yang telah mati itu.

Akibat cara hidup mencuri itu, orang 'Ua kemudian memutuskan untuk membasmi Ebu Gogo. Suatu ketika, setelah Ebu Gogo menghadiri sebuah pesta, kelompok laki2 'Ua menuggu hingga seluruh Ebu Gogo telah kembali ke gua mereka. Orang-orang 'Ua tadi lalu menutup pintu keluar bagian timur dan melempar sekitar 500 koli ijuk di pintu masuk Lia 'Ua. Mereka bilang Ebu Gogo untuk menggunakan ijuk-ijuk buat alas tidur atau tikar.

Karena bodohnya, Ebu Gogo justru membungkus ijuk-ijuk itu pada badan mereka. Setelah semuanya membungkus ijuk di badan, orang 'Ua lalu melempar puntung berapi ke arah Ebu Gogo, tentu kebakaran besar di tempat itu tak terhindarkan, seluruh Ebu Gogo mati terpanggang dalam gua.

Hanya menyisakan sepasang Ebu Gogo karena mereka sedang pergi mencari makanan. Sepasang Ebu Gogo ini melarikan diri ke gunung 'Ua, di wilayah Tana Wolo. Setelah Ebu Gogo dibasmikan, segerombolan besar belatung keluar dari gua Lia 'Ua dan merayap hingga setengah kilometer, lalu akhirnya mati tersengat panas matahari.)

Kisah Menyeramkan “Ebu Gogo” Dalam Film “The Cannibal in the Jungle”

"The Cannibal in the Jungle" merupakan film gabungan antara realita, sejarah, legenda, dan fiksi murni.berformat dokumenter dengan gendre horor. Film ini dirilis di Amerika Serikat pada Pekan Rakasasa Animal Planet, 27 April 2015 yang lalu.

Pembuatan film ini mengacu pada kisah nyata dan kesaksian Dr. Timothy Darrow tentang sekelompok makhluk kanibal menyerupai manusia yang sangat misterius dan menyeramkan. Makhluk ini bertubuh pendek, kulitnya berbulu, berjalan layaknya manusia tapi agak kaku. Mereka mampu bergelantungan dari dahan ke dahan yang lain seperti monyet raksasa dan sangat berbahaya serta mematikan. Makluk ini diduga sebagai Ebu Gogo dalam cerita rakyat Nagekeo – Flores Tengah.

Film ini juga terinspirasi oleh temuan ilmiah dan menakjubkan tentang Homo FLORESIENSIS atau hobbit serta tulang-tulangnya yang telah berusia 13.000 tahun di Liang Bua, Manggarai - Flores pada tahun 2003 oleh sejumlah arkeolog.

[caption caption="Dr Gary Ward, Dr Timoty Darrow dan Drajat “Reggie” Suputra. Peneliti spesies burung langka, khususnya spesies ‘Flores Scops Owl’ – burung hantu endemic Flores di kawasan Ebu Lobo tahun 1977 "]

[/caption]

Film dengan durasi sekitar satu setengah jam ini juga dibuat atas data historis kesaksian Dr Timoty Darrow, seorang peneliti dan ilmuwan burung (ornithologist) asal Amerika, yang lolos dari terkaman dan pembantaian bobbit Ebu Gogo di sekitar kampung ‘Ua lama - Ebu Lobo - Flores tahun 1977 yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun