Mohon tunggu...
Kania Sabrina Putri
Kania Sabrina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permasalahan Sosial: Prostitusi

26 Maret 2023   07:17 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:19 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permasalahan sosial bisa terjadi di daerah desa maupun kota. Masalah sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Pelaku yang terlibat bisa dari kalangan individu atau kelompok. 

Banyak sekali jenis masalah sosial di masyarakat, seperti kemiskinan, kriminalitas, pengangguran, kekerasan, prostitusi, dan lain sebagainya. Masalah sosial tidak bisa dihilangkan, karena sudah melekat pada diri masyarakat. Yang bisa dilakukan hanya mengurangi dan meminimalisir terjadinya masalah sosial. 

Prostitusi merupakan salah satu dari sekian banyaknya masalah sosial. Prostitusi sudah ada sejak zaman dahulu, dan masih bertahan sampai sekarang. Kebanyakan kasus prostitusi didasari pada kebutuhan ekonomi. Tetapi saat seluruh dunia masih berupa kerajaan, orang-orang yang berada dalam prostitusi kebanyakan budak. Dan mereka tidak memiliki pilihan selain melayani tuan mereka untuk bertahan hidup. Berbeda alasan dengan sekarang, mereka melakukan prostitusi karena keinginan dari dirinya.

Di Indonesia, pemerintah sudah banyak mengeluarkan larangan berupa kebijakan tentang prostitusi. Banyak Undang-Undang yang melarang kegiatan prostitusi. Orang yang terlibat bisa di pidana dan di denda. Meskipun demikian, tidak membuat mereka takut ataupun jera. Malah semakin canggihnya teknologi, membuat mereka dengan mudah melakukan aksinya. Padahal bisa saja yang melihat atau menonton dirinya adalah anak-anak dibawah umur. 

Beberapa faktor seseorang menjadi atau melakukan kegiatan prostitusi: 

1. Individu. Sering menonton video porno atau melihatnya secara langsung. Membuat rasa penasaran muncul dalam dirinya, yang pada akhirnya dia mencoba lalu ketagihan untuk melakukannya. Atau mereka memiliki kegemaran untuk melakukan seks, sehingga menjadi bagian prostitusi sekaligus mendapatkan keuntungan berupa upah.

2. Ruang lingkup keluarga. Biasanya mereka menjadi pelaku prostitusi karena tidak dibesarkan dengan baik oleh keluarganya, atau memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan keluarganya. Atau anggota keluarganya memiliki sifat yang buruk, sehingga membuatnya mengambil keputusan yang memiliki resiko buruk.

3. Faktor lingkungan. Dia dibesarkan di dalam lingkungan yang tidak sehat. Kegiatan yang orang lain anggap negatif, menurutnya adalah hal biasa. Pergaulan dengan temannya juga menjadi faktor, seperti di lingkungan pergaulannya seks sangat bebas. Tidak adanya batasan antara lelaki dan perempuan. 

4. Sosial. Masyarakat tidak memberikan dukungan positif untuknya. Dia merasa diacuhkan dan diabaikan oleh masyarakat, yang membuatnya mengambil keputusan dengan acuh tak acuh. 

5. Ekonomi. Merupakan yang paling sering dan banyak menjadi faktor utama. Karena di zaman sekarang yang semakin sulit mencari pekerjaan, membuat mereka putus asa. Akhirnya melakukan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alasan lainnya adalah upahnya yang terbilang mahal, bisa menentukan harga sesuai yang diinginkan.

6. Globalisasi. Semakin majunya aspek di segala bidang, termasuk teknologi. Semakin canggihnya teknologi, membuat dengan mudah melakukan banyak hal di internet. Mereka memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk keinginannya. Mereka bisa melakukan aksinya dengan internet, seperti video call dan tidak perlu bertemu langsung (jika ada kendala). Membuat video dan menguploadnya di internet, mereka hanya perlu menunggu orang-orang menyaksikan videonya dan akan mendapatkan uang dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun