Padahal, masalah banjir pada kenyataanya tidak pernah selesai, karena yang menjadi sumber masalah banjir, yaitu sungai yang airnya sewaktu-waktu meluap masih berada pada kondisi yang sama.
Memang ada upaya dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, baik dalam bentuk penyediaan pompa air, pembanguna kanal, sampai membersihan pemukiman penduduk di bantaran sungai. Hasilnya, banjir masih tetap terjadi.
Usulan Solusi, Tapi Sulit
Saya berpikir, jika kondisi sungainya masih tidak diperbaiki, banjir akan tetap terjadi. Karena mengatasi banjir harus pake strategi yang tidak biasa. Ini kembali pemahaman masyarakat dan para pengambil kebijakan khususnya. Sebagai orang Bogor yang ikut prihatin dengan banjir musiman di Jakarta, saya mau berikan beberapa usulan :
1. Beli dan bebaskan seluruh tanan yang ada di sekitar sungai sampai menghubungkan Jakarta dan Bogor. Bila perlu, bekerjasama dengan Pemda Bogor untuk melakukan pembebasan lahan pula.
2. Buat sungai lebih lebar dan dalam. Pelebaran sungai menjadi sangat penting, karena sumber resapan air di kota semakin sempit, akibatnya air lari ke permukaan tanah. Jika air mengalir ke sungai, maka daya tampungnya tidak memadai.
Pelebaran sungai bisa minimal 10-20 meter setiap sisinya, atau bisa jadi lebih dari itu.
3. Buat tanggul di sepanjang sisi sungai sehingga tidak akan terjadi longsor. Sisi sungai dibuat tinggi, agar air tak bisa tumpah ke daratan, atau ke daerah sekitar sungai. Buat penghijauan dan taman-taman di sekitarnya.
4. Warga yang terkena gusuran tadi direlokasi ke mana? Yang mudah, pindahkan mereka ke pulau-pulau reklamasi yang sedang dibangun saat ini. Jika peruntukasnnya untuk masyarakat kecil, mungkin akan mudah dan tidak akan dipersoalkan.
Nah, demikian kiranya pelurusan persepsi yang selama ini terjadi. Sudah jelas, bahwa banjir Jakarta bukanlah sekedar kiriman Bogor, sehingga warga Bogor tidak usah dijadikan tertuduh.Â
Walaupun, pola hidup dan penataan pemukiman di wilayah Bogor perlu juga diperbaiki. Selain itu, Â terjadi ketidakpahaman masyarakat, termasuk para pengambil kebijakan dalam mengatasi banjir, sehingga solusi yang dilakukan tidak memberikan perubahan yang signifikan.Â