Mohon tunggu...
M Bily Yasir Al Haq
M Bily Yasir Al Haq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain

Pengangguran banyak acara, biar nganggur yang penting rejeki lancar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panen Melimpah di Saat Dunia Sedang Lockdown

20 Maret 2020   23:21 Diperbarui: 20 Maret 2020   23:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di pagi yang cerah dan diselimuti sinar mentari yang menghangatkan badan, burung-burung berterbangan mengarungi langit, serta keringat-keringat mulai bercucuran dimana lockdown masih berjalan ada senyum dibalik beberapa petani. Masa-masa yang dinanti akhirnya, masa dimana hasil pertanian mulai diambil.

Salah Satunya ialah Pak Rohman (56  Tahun) petani asal Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, namun kebunya terletak di Desa sebelah. Sudah berbagai jenis tanaman pernah beliau tekuni, mulai dari Bawang merah, kangkung, padi, ubi jalar, dan jagung sudah pernah beliau tekuni. 

Ternyata di musim ini beliau mencoba peruntungannya lewat Jagung kembali yang menurutnya lebih menghemat energi namun hasil tetap memuaskan.Beberapa waktu yang lalu beliau mulai memanen kebun jagungnya yang sudah ditunggu-tunggu selama sebulan lebih. Hasil panennya pun cukup bagus, dan menghasilkan lebih dari satu ton.

Masa panen jagung terjadi sebanyak dua fase, fase pertama yaitu panen puntren. Puntren itu jagung yang masih berukuran kecil, tujuan diambilnya puntren itu supaya dalam satu pohon jagung maksimal dua buah jagung. Jadi untuk pohon yang buahnya lebih dari dua akan diambil yang paling kecil, tujuannya agar buah lebih cepat besar dan berisi.

Sedangkan Fase yang kedua, yaitu panen seutuhnya. Yaitu kalau dirasa sudah cukup siap untuk dipanen, maka panenpun tidak bisa dihindari lagi. Biasanya untuk mempercepat penjualan hasil panen Pak Rohman langsung menjualnya ke tengkulak meskipun sangat disayangkan dengan harga jagung saat ini yang tidak begitu memuaskan yaitu kisaran Rp. 800 Rupiah/Kg.Namun jagung hasil panen yang laku ditengkulak hanya jagung yang  besar dan bagus saja, sedangkan yang kecil-kecil ditinggal.

Menurut beberapa artikel, Jagung sendiri merupakan tanaman penghasil karbohidrad terbesar selain padi dan gandum, karene sebab itu ada beberapa sebagian daerah di Indonesia yang menjadikan jagung sebagai makanan pokok mereka. Berbagi olahan jagung pun banyak variasinya, mungkin kalo dulu kita taunya kalo jagung itu direbus kalau tidak ya dibakar. 

Sekarang dengan berkembangnya kreatifitas dan inovasi, dari sinilah muncul beberapa olahan-olahan jagung diantaranya, Kripik jagung, Jasuke (Jagung Susu Keju), Bakwan Jagung, dan masih banyak lagi olahan lainnya. Selain sehat, harga bahan bakunya juga terjangkau. Bagi anda yang bingung cara mengolah jagung, anda tinggal cari resepnya di Google. Resep masuk surga saja ada, apalagi sekedar resep mengolah jagung.

Semuanya sangat cocok dinikmati saat pagi ataupun sore hari ditemani secangkir teh apalagi ditemani oleh sang terkasih, Sungguh nikmat tuhan mana yang engkau dustakan. Yang mungkin bisa mengalihkan anda sejenak dari huru hara corona saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun