Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wali Kota Surabaya di Tengah Pusaran Politik

1 Juli 2018   22:51 Diperbarui: 2 Juli 2018   08:48 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

       

Siapa yang tidak kenal Walikota Surabaya Tri Rismaharini (TR)? Bisa di pastikan siapapun yang melek informasi mengenalnya. Sepak terjangnya ketika memimpin Surabaya di akui secara nasional bahkan internasional. Di buktikan dengan penghargaan yang diterimanya. Pembawaannya yang spontanitas, bahkan cenderung meledak-ledak menjadikannya di sayang sekaligus di takuti. Di sayang karena layanan birokrasi kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik. Di takuti birokrasi di bawahnya ketika terjadi kesalahan yang di lakukan anak buahnya.

Penghargaan internasional beberapa kali diterimanya. Di antaranya: Surabaya sebagai kota terbaik se Asia Pasifik pada 2012. Penghargaan Surabaya sebagai kota berkelanjutan, Enviromentally award 2012. TR masuk sebagai 10 wanita inspiratif 2013 versi majalah Forbes 2013. Meraih 2 penghargaan tingkat Asia Pasifik dalam ajang FutureGov Award 2013. Taman Bungkul mendapat pengharagaan sebagai The Asian Townscape Award dari PBB pada 2013. Penghargaan Socrates Award katagori Future City dari European Business Assembly (EBA) pada 2014.

Terjun di Politik

TR sebelum sebagai wakil walikota kemudian menjadi walikota adalah seorang birokrat yang berprestasi, yakni menduduki sebagai kepala Badan Perencanaan (Bappeko) Kota Surabaya. 2014 Ketika menjadi walikota, seperti menjadi peralihan pola pikir dari  birokrat menjadi politisi. Bambang DH yang sebelumnya sebagai wakil walikota mundur dari jabatannya karena maju sebagai gubernur, terjadi kekosongan wakil walikota.

PDIP sebagai pemegang kursi terbanyak di DPRD mengajukan Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Walikota.  TR sempat tidak sepakat dengan kebijakan partai, bahkan mengancam mundur sebagai Walikota Surabaya.  Bisa di maklumi saat itu dia seorang yang baru bergabung dengan partai. Selanjutnya setelah ada lobi-lobi dia menerima Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Walikota.

Pertengahan 2017 ketika akan di mulai tahapan Pilgub, TR di gadang-gadang sebagai calon potensial mendampingi Gus ipul ataupun sebagai calon gubernur. Popularitasnya tidak di ragukan. Sayang, TR menolak semua lobi-lobi politik dan tetap bertahan sebagai walikota Surabaya yang memang baru berakhir 2021

Kontroversi Pilgub

TR menjadi buah bibir. Ketika kampanye Pilgub, membuat pernyataan cukup kontroversial. TR dalam sebuah wawancara dengan media menghimbau kepada pemilih untuk tidak memilih calon gubernur yang 'keminter'. Keminter adalah bahasa jawa yang artinya sok pintar. Dalam statemen itu bisa di mengerti arahnya tertuju kepada calon gubernur nomor urut 1, yaitu Khofifah dan pasangannya Emil Dardak.

Beberapa pengamat menyayangkan komentar walikota yang secara langsung berhadapan dengan lawan politiknya. Posisi TR yang masih menjadi pejabat publik terlalu masuk kedalam permainan politik. Berbeda dengan pejabat publik lain yang mempunyai posisi strategis di partai pengusung tapi cukup kalem menanggapi lawan politiknya. Sebagai contoh Sukarwo yang merupakan ketua DPW Partai Demokrat Jawa Timur yang notabene partai utama pengsusung Khofifah lebih soft ketika bertempur di masa kampanye. Bahkan Sukarwo lebih banyak di belakang layar.

Setelah pencoblosan hasil penghitungan cepat untuk kota Surabaya Gus ipul kalah dengan khofifah, TR juga memberikan komentar yang menyatakan pasangan Gus ipul kalah karena di curangi secara masif. Lepas dari permasalahan bahwa suara Gus ipul di curangi ataupun tidak, sebenarnya bukan ranahnya TR untuk membuat pernyataan ada kecurangan, melainkan ketua tim sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun