Mohon tunggu...
Imam Maliki
Imam Maliki Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia yang ingin berbuat lebih, melebihi rasa malas

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebanggan Indonesia di Tengah Duka

10 Mei 2018   21:53 Diperbarui: 10 Mei 2018   22:31 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia lagi berduka, 5 warga Negara terbaiknya dari kesatuan BRIMOB gugur dalam tugas ketika mengawal tahanan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob. Kejadian itu membuat masyarakat terhenyak dan kaget, betapa kekejaman dan saling membunuh sesama warga Negara begitu nyata. Hikmah di balik kejadian di Depok itu, masyarakat semakin simpati dengan Kepolisian dan teroris semakin tidak mendapat tempat di hati masyarakat.

                Selain kejadian memilukan di atas pada bulan April - Mei 2018, masyarakat Indonesia di buat bangga oleh prestasi warganya. Ada beberapa kejuaraan Internasional yang berhasil di ukir di antaranya:

                Pertama, pada bulan April 2018, 4 pelajar Indonesia dari Tazkia International Islamic Boarding School (Tazkia IIBS) Kota Malang sukses menjuarai debat bahasa inggris tingkat internasional di Doha Qatar mengalahkan perwakilan dari 50 negara. Tidak hanya juara mereka juga menyabet penghargaan sebagai The Best Speaker untuk kategori non native speaker untuk posisi pertama, kedua dan ketiga.

Kedua, Juara Dunia panjat tebing (IFSC World Cup 2018) di China pada 6 Mei 2018 melalui atlet panjat tebing wanita Aries Susanti Rahayu. Indonesia yang tidak di perhiyungkan langsung menggebrak dengan waktu tercepat pada babak kualifikasi Speed Climbing. Performanya terus meningkat dengan mengalahkan atlit dari Prancis, Kanada, Jepang dan Negara lain yang sudah popular menekuni usaha ini.

                Di Final Aries Susanti berhadapan dengan atlet tangguh dari Russia yang kejuaraan Dunia sebelumnya meraih juara ke 3 yaitu Elena Timofeeva. Hasilnya, Gadis berkerudung ini mencatatkan waktu tercepat 7,51 detik, sedangkan atlit Russia tercecer dengan waktu 9,01 detik. Kebanggaan lainnya rekannya Puji Lestari menyabet juara ke 3.

                Ketiga, TNI AD untuk yang ke 11 kalinya berturut-turut juara umum di turnamen tembak Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Turnamen tersebut di laksanakan pada 23 April sampai 10 Mei 2018 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Diikuti oleh Angkatan Darat  18 negara, dari wilayah Asia Pasifik dan beberapa Negara dari Benua Amerika dan Eropa. Total medali yang di dapat 36 medali emas, 18 perak dan 13 perunggu. Yang lebih membanggakan lagi semua peralaan tembak adalah produk dalam negeri yaitu PT.PINDAD.

                Prestasi-prestasi di atas menyadarkan kita, bahwa rakyat Indonesia dengan etos keras dan pantang menyerah mempunyai kemampuan mengalahkan Negara-negara lain. Semoga Indonesia jaya. wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun