Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Makhluk Terburuk di Muka Bumi

22 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 22 Januari 2021   10:25 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi topeng sebagai representasi makhluk yang buruk (Javardh-Unsplash)

Ia tak henti-hentinya menatap wanita dengan tampilan menggoda itu dengan tatapan kosong seakan membayangkan apa saja yang telah diperbuatnya sepanjang hayat.

"Tak salah lagi, dialah makhluk terburuk di dunia ini. Dosanya terlalu banyak dan entahlah apakah masih bisa terampuni." gumam si pemuda itu.

"Maukah kamu ikut denganku?" tiba-tiba pemuda itu menanggapi sapaan wanita itu setelah ia selesai dari renungannya.

"Mau dibawa ke mana pun aku mau, Mas. Asalkan.." jawab wanita itu sambil berisyarat menggunakan sepuluh jari tangannya, harga yang harus dipenuhi oleh pemuda itu.

"Ah, kalau soal itu tak perlu khawatir. Nanti sesampai di rumah kamu pasti akan langsung kubayar."

"Baiklah, aku berkemas dulu kalau begitu."

"Silakan."

Tak berapa lama kemudian wanita itu kembali mendatangi si lelaki itu dengan pakaian lainnya yang seakan kian menggelorakan daya pikatnya. Seakan tak peduli dengan tampilan wanita itu, sang pemuda pun lekas mengajak wanita itu untuk menemui bapaknya, karena perasaannya begitu menggebu bahwa pastilah wanita itu orang yang dimaksud oleh si bapak tadi.

Di tengah-tengah perjalanan menuju rumah bapak dari si pemuda itu, keduanya sekonyong-konyong dikejutkan oleh pemandangan perampokan pada sebuah toko. Dari tempat mereka berdiri itu, mereka melihat dengan jelas pemandangan seorang perampok yang tak hanya menjarah seluruh uang yang ada di toko, bahkan ia pun sempat menghabisi nyawa seorang penjaganya.

Setelah melihat peristiwa yang teramat brutal ini, hati si lelaki tadi menjadi berubah haluan terhadap wanita yang berada di sampingnya itu. Apa buruknya si wanita sundal ini jika dibandingkan dengan dosa si perampok tadi, gumamnya.

Karena ia mendapati kekeliruannya ini, maka ia pun lekas mengganti uang perjalanan kepada wanita itu sebab pikiran lelaki itu kian mantab bahwa yang dimaksud oleh bapaknya itu bukan si wanita yang sedang bersamanya, melainkan si perampok yang sekaligus pembunuh sadis tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun