Mohon tunggu...
kang abi
kang abi Mohon Tunggu... Relawan - Penggagas komunitas DUDUK DIAM

Pernah membawakan program siaran Sound Of Spirit (SOS) di radio Mustang 88FM jakarta (tahun 2004-2017). Penulis Buku Get Real ( Gagas media)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Kewarasan Melalui #DiRumahAja

6 April 2020   19:22 Diperbarui: 6 April 2020   19:21 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan yang serba buru-buru ini adalah kehidupan yang mengajak kita untuk meninggalkan 'di sini' dan 'kini', lalu berlari dari apa adanya (proses) menuju 'ke sana', mengejar hasil akhirnya.

Rasa terdesaknya mengalihkan perhatian dari yang sedang dikerjakannya, karena pikirannya sudah "melompat"; "mengerjakan" apa yang berikutnya. Begitu terburu-buru ketika sejatinya tidak ada apapun yang memburu-buru, kecuali kesadarannya sendiri yang tidak hadir dalam momen saat itu.

Kita tidak bisa mengharapkan satu kesetiaan hubungan dan loyalitas dalam masyarakat seperti ini, karena pikiran liar jelalatan, alih-alih terlibat dalam gairah total dengan yang tengah ada bersamanya---mencari yang lebih, begitu pembenarannya.

Jeda dalam Titik Hening

Wednesday Slow Mechine adalah nama salah satu program highlight di radio station tempat saya pernah bekerja 10 tahun lalu. Program yang mengajak pendengarnya untuk jeda dan melambatkan kecepatan segala aktifitasnya. 

Seharian penuh, listener dimanjakan hanya oleh lagu, dan hanya memutar lagu slow bernuansa cinta, romantis yang diharap berdampak melambatnya gerak fisik dan pikiran. Kita memang perlu mendisiplinkan diri untuk sengaja jeda dan melambat, bahkan menurut saya, mampu untuk berhenti jeda adalah sejenis keterampilan langka yang mendesak untuk kita miliki hari ini.

Keterampilan inilah yang akan mengembalikan kewarasan diri dan arah hidup yang melenceng dari visi hidup: kebahagiaan lahir dan batin.

Ketergesaan lalu ingin cepat-capat telah menjauhkan kesempatan kita berintim (bonding ) dengan proses. sementara jeda, di mana gerak fisik dan psikis melambat, adalah tindakan cerdas, yang dapat merawat dan memelihara momen proses dari saat ke saat dengan perhatian dan kesadaran penuh selama beraktifitas.

Seperti pada balap mobil Formula satu, seorang pembalap (tak peduli seberapa handal dan cepatnya ia dapat memacu kendaraannya) akan mengambil kesempatan pit-stop. 

Pada momen ini, si pembalap mengatur strategi, ia mendapat perbaikan mesin, mengisi bahan bakar, mengganti roda, mendapat pengarahan, petunjuk dan selanjutnya ia melaju dengan kesegaran baru.

Demikian pula dengan jeda, berhenti beberapa saat adalah healing bagi fisik dan mental yang kelelahan. Kita 'mengisi' 'bahan bakar' yang adalah spirit hidup holistik, yang menghubungkan selalu setiap tindakan dengan potensi kearifan primordial untuk memberi arahan dan petunjuk bahwa, kebahagiaan lahir-batin bukanlah sesuatu yang jauh dari si diri yang mengejarnya, juga  suatu langkah cepat, taktis, praktis dan akurat muncul bukan sebagai respon kalut, tapi suatu spontanitas (terlihatnya) yang menemukan momentumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun