Pagi ini, ketika embun belum lagi siap berwudhu. Suara-suara merdu menggetarkan rongga kalbu, melantunkan ayat-ayat Tuhan dengan syahdu, mengajak seisi alam untuk menyadari sesuatu. "Kita dicipta untuk menghamba, kepada Allah, Tuhan pencipta seluruh yang ada".
Dari sebuah rumah reot berdinding kayu, menyeruak kesadaran baru, betapa kenestapaan bukan halangan mereguk wahyu, ketiadaan harta benda bukan sandungan bagi jiwa mengagungkan sang pencipta dan pemilik kehidupan.
Di antara rumah-rumah megah, rumah dinding kayu lebih bercahaya. Di antara gedung-gedung tinggi menjulang, rumah reot lebih pantas disebut istana. Bukan karena banyak harta, bukan karena pemiliknya punya kuasa, tetapi karena mereka bersabar dan bersyukur atas segala yang ada.
Jika bahagia yang di damba, mengapa tidak segera pindah kerumah reot berdinding kayu.
#####
Baganbatu, februari 2023