Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menanti Surat Balasan dari Milan

3 Maret 2020   07:08 Diperbarui: 3 Maret 2020   07:19 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah sewindu aku di sini. Menanti bersama hembusan angin yang bertiup, termenung di pelataran ombak yang bergulung. Ritual harian siang dan malam, irama penantian yang membuat jiwa tertancap pada waktu dan tempat, enggan beranjak sebelum kabarmu memenuhi rasa ingin tahuku, tak mampu bergerak hingga suratmu menutupi rasa rinduku

Apa kabarmu di sana? Ku dengar berita engkau sedang gunda gulana. Terperangkap dalam ruang kerinduan terpisah luasnya samudera, terbentang jarak antara nyata dan hayalan, memimpikan dan menantikan saat-saat pertemuan itu tiba. Benarkah berita itu adanya? Burung camar hanya melintas setelah memberi kabar, tanpa kejelasan membiarkan hatiku terbakar

Surat untukmu telah ku kirimkan. Lewat angin malam yang bertiup perlahan, lewat butiran air laut yang sekian detik memecah kesunyian. Ku tuliskan tentang perasaan yang di sembelih kerinduan, tentang harapan perjumpaan sebagai pengobat penderitaan

Telah sewindu penantian ini ku lakukan, tapi surat balasan dari Milan belum aku dapatkan. Menderitakah engkau di sana? Nelangsakah hatimu di rajam ingin jumpa. Jika rindu itu menyiksamu, aku pun merasakan deritamu. Jika jumpa sebagai obatnya, akupun rela merenangi samudera

Bagan batu di awal bulan Maret.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun