Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gema Takbir yang Menggetarkan Hati

11 Agustus 2019   09:05 Diperbarui: 11 Agustus 2019   09:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gema takbir berkumandang memenuhi langit alam, jiwa-jiwa saling bersahutan mengagungkan kebesaran sang pencipta kehidupan. Semua yang pernah merasakan hangatnya sang mentari kumandangkan takbir, sebagai tanda keimanan yang menyentuh takdir

Hati tergetar di jalari rasa keagungan tida tepi, berurai air mata kesadaran betapa kecilnya diri, sujud terhujam membelah kesadaran siapa diri ini. Persendian terasa lunglai melihat aneka kesombongan sering  menguasai hati

Berkaca pada nabi Ibrahim dan Ismail yang ikhlas penuhi perintah Ilahi, tunaikan perintah tanpa pernah berniat mengingkari. Lihat diri kita, lihat amal perbuatan kita, mengaku beriman tapi mendustai, mengaku  adanya tuhan tapi perintahnya di abaikan

Gema takdir masih terus betkumandang, rasa keagungan yang menyelimuti puncak-puncak kebenaran. Saatnya detik kesadaran menyentuh perasaan, saatnya kehadiran yang pencipta membangkitkan nilai sejati arti pengabdian

Bagan batu 11 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun