Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tuhan, Pantaskah Aku Meminta kepada MU?

3 Agustus 2019   06:05 Diperbarui: 3 Agustus 2019   06:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangan-tangan bertengadah memohon anugerah, jutaan kata pinta terucap harap terangkat ke arsy-NYA, "Tuhan,mengapa aku tetap fakir setelah pikir, mengapa aku selalu terjatuh setelah berusaha teguh"

Bibir basah dengan segala keluh kesah, air mata tertumpah penuh rasa bersalah. "Mengapa derita tiada mau enyah dari cerita?, mengapa rasa perih kehidupan tak berkesudahan menyapa jiwa"

Mulut mengucapkan seribu pinta, tapi hati mengingkari dengan permainan dusta. Berharap limpahan terang yang menyejukan, tapi hari yang di lalui masih enggan menepi memberi arti

Tuhan, pantaskah aku bermohon kepada-MU?, hitungan waktu telah penuh mengumbar hawa nafsu, barisan hari hanya terisi iri dan rasa dengki, berharap kemuliaan tapi aku enggan berhenti dari kemaksiatan. Tuhan, bimbinglah aku dengan cahaya-MU

Bagan batu 3 agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun