Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menemukan Bayangan Sejatimu

8 Juli 2019   07:12 Diperbarui: 8 Juli 2019   07:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika namamu terbang tertiup angin tenggara, tersapu derunya topan tanpa perasaan, hendak ku gapai kembali sia-sia segala impian, tertatia-tatih napas tersengal hendak mengejar. Di antara pucuk cemara dan akasia, di antara tiga balata dan danau toba, kisah yang tak pernah usang ini tercipta

Inikah awal atau akhir cerita jadi tak penting, aneka lakon drama bagai tergelar di bentangan bukit barisan, riuh rendah aneka suara-suara saling bersahutan. Aku hanya terdiam, tangan menggenggam ujung runcing kenangan, hati ter-iris tapi coba bertahan dari segala yang menyakitkan

Kini kisah itu hendak terulang kembali, bersama bulan juli di akhir bulan mati, di antara keinginan melupakan yang tak jua menemui akhir. Kembali ku jejaki segala perih yang pernah menusuk hati, memunguti serpihan luka yang belum lagi terobati

Mungkin ini untuk terakhir kali aku memulai lagi, atau ini kembali jadi awal tanpa bisa meng akhiri. Entahlah, menemukan bayangan sejatimu adalah sia-sia, menimbun luka dengan angan-angan adalah derita. Tapi aku masih setia melakukanya

Bagan batu 8 juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun