Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bunga dan Tak Mengerti

28 Juni 2019   06:18 Diperbarui: 28 Juni 2019   06:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi/Uswatun Hasanah/ps express

Meringkuk sendiri di keindahan pagi, burung berkicau seakan lagu menyayat hati. Tak hendak sekedar bersolek diri, tak beranjak memunguti embun pagi, termenung dalam keramaian, menangis dalam nyanyian

Ah, ini seperti kisah yang tlah usang di makan tanah, terseret terombang ambing di permainkan angin. Ah, ini seperti permainan kata-kata, melempar bualan kesegalah arah, berharap kembali dengan tepuk tangan para pemuja

Bunga hanya perumpamaan yang menyakitkan, ribuan kenyataan di serambi perkotaan. Tak perlu harus di mengerti, tak harus di pahami, untaian kata-kata yang tak pernah minta belas kasih

Sebelum lakon di akhirkan, sebelum tirai layar di turunkan, bunga adalah pertanda keindahan, bunga adalah kiasan kepedihan. Tak perlu kaji tinggi, tak usah terlalu di bawa hati, bunga adalah bunga yang penuh misteri

Bagan batu 28 juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun