Angin kering musim kemarau berkali kali mencubiti pipiku,lewat jendela yang sedikit terbuka,gerombolan angin tak ubahnya anak anak kecil yang sering mengajaku bercanda  sampai aku lelah
Aku jadi teringat kampung halamanku,desa yang damai di kaki gunung kriasa.tempat segala kenangan hendak di kumpulkan.tiba tiba lamunanku buyar di sambar gerombolan angin yang mungkin gemas melihat lamunanku tadi.
"Maaf,boleh saya menempati tempat duduk di sebelah anda?"
canda tawa jendela yang asyik bercengkrama dengan kelebat cepat pemandangan panorama indah persawahan,juluran lidah malam yang seperti mengolok olok kedunguanku,aku hanya terpaku
"Mas,sampeyan tidak apa apa"
dor!tersadar aku dari rasa gagu .
"silahkan,silahkan mbak"
akhirnya keluar juga suara dari mulutku yang tadi sempat membeku
Tiba tiba ada dua bidadari cantik nan anggun telah duduk di sampingku.dari caranya berpakaian,aku tebak mereka pasti wanita terpelajar atau mungkin seorang pengajar.
"Mbak berdua mau tujuan kemana?"
"kuto kliwon mas,sampean juga mau kesana?"