Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Itu Ku Panggil, Bapak

26 Mei 2019   19:46 Diperbarui: 26 Mei 2019   20:39 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin kering musim kemarau berkali kali mencubiti pipiku,lewat jendela yang sedikit terbuka,gerombolan angin tak ubahnya anak anak kecil yang sering mengajaku bercanda  sampai aku lelah

Aku jadi teringat kampung halamanku,desa yang damai di kaki gunung kriasa.tempat segala kenangan hendak di kumpulkan.tiba tiba lamunanku buyar di sambar gerombolan angin yang mungkin gemas melihat lamunanku tadi.

"Maaf,boleh saya menempati tempat duduk di sebelah anda?"

canda tawa jendela yang asyik bercengkrama dengan kelebat cepat pemandangan panorama indah persawahan,juluran lidah malam yang seperti mengolok olok kedunguanku,aku hanya terpaku

"Mas,sampeyan tidak apa apa"

dor!tersadar aku dari rasa gagu .

"silahkan,silahkan mbak"

akhirnya keluar juga suara dari mulutku yang tadi sempat membeku

Tiba tiba ada dua bidadari cantik nan anggun telah duduk di sampingku.dari caranya berpakaian,aku tebak mereka pasti wanita terpelajar atau mungkin seorang pengajar.

"Mbak berdua mau tujuan kemana?"

"kuto kliwon mas,sampean juga mau kesana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun