Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi | Sepotong Mimpi Membangunkan Mimpi

18 Mei 2019   04:29 Diperbarui: 18 Mei 2019   04:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku masih belum mampu memahami alur pikiranmu tentang sepotong mimpi, engkau menangis meraung raung ketika mimpi menyodorkan potongan bulan terbelah tuju. Bahkan engkau menggigil ketakutan, ketika di sekujur malam mimpi menghadirkan sekelebat bayangan tentang perpisahan

kini kita berdua hidup bersama potongan potongan mimpi, engkau menyapaku mesrah ketika mimpi membisikimu tentang rasa setia. Bergandengan tangan menuruni lembah keindahan, setelah potongan mimpi menasehatimu akan kebahagiaan

Sampai kapan aku dan engkau hidup melayani mimpi, duduk termenung di teras rumah, terpaku kosong menatap kering rerumputan di senja hari, berharap potongan mimpi sudi menepi malam ini. Cukup sekali ini, agar aku berkesempatan merawat hati kekasihku dengan siraman air bercampur mawar

jika potongan mimpi kembali datang membangunkan mimpi, biarkan aku memeluk erat tubuh wangimu, biarkan sekujur rindu dan keindahan menjalar, menasehati potongan mimpi tentang kenyataan. Bahwa ada aku di sampingmu, menawarkan mimpi yang lain dalam dekapan

Bagan batu 18 mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun