seperti hubungan sepasang kekasih yang di mabuk cinta,merawatnya dengan siraman kasih sayang dan kesetiaan,mendudukanya di relung hati yang paling dalam,begitu juga dengan gairah menulis.
Ternyata gairah menulispun perlu di rawat dan di pelihara dengan baik,agar segala ide dan pemikiran yang ada di rongga kepala bisa di tuangkan kedalam kalimat kalimat tulisan yang mengandung manfaat.
Bagaiman gairah itu menghilang?
pasti kita pernah merasakan di suatu waktu dan keadaan tiba tiba gairah menulis yang biasanya menggebu gebu bak pengantin baru tiba tiba padam seketika,ada seribu satu alasan dan faktor yang membuat kegiatan menulis seperti kehilangan nyawa hanya tinggal angan yang melayang.
1) kesibukan
kesibukan yang datang secara tiba tiba dan di luar perkiraan sebelumnya,sering membuat kita gagal fokus untuk menelurkan ide yang biasanya begitu mengalir,dan mudah di pindahkan ke deretan kata kata dan kalimat di dalam sebuah tulisan.
2) suasana.
Entah itu suasana hati yang lagi di rundung kesedihan yang mendalam,atau pikiran yang lagi di bebani permasalahan yang menguras habis kosentrasi dan perhatian,bisa juga suasana lingkungan yang karena satu dan lain hal tiba tiba berubah menjadi tidak nyaman untuk menuangkan ide kedalam tulisan.
3) Ide yang menghilang
"menulis itu gampang,yang sulit adalah mencari ide"mungkin kita sudah sering mendengar ungkapan seperti itu,ide bisa datang di mana saja,tapi bisa segera menghilang kapan saja.kadang kadang begitu ide datang di pikiran,kita tidak bisa segera mengeksekusinya menjadi tulisan di sebabkan sekian banyak hal.
Ide yang tidak segera tersalurkan lambat laun menjadikan otak sebagai tempat persemaian segala ide sebelum di olah berbentuk kata kata akan mudah kehilangan kepekaanya.entah karena ritme waktu menulis yang berubah,atau kesibukan yang sering kali mengambil jatah waktu menulis,tapi bila berulang kali terjadi maka daya batin untuk menyerap ide akan ikut menurun.
4) Malas
Rasa malas bisa menghinggapi siapa saja.tidak perduli dia penulis senior dengan jam terbang tinggi,apalagi penulis pemula yang baru belajar merangkai kata.tentu rasa malas ini akan berbeda beda kadarnya, tergantung individu penulis menyikapinya
Bagaimana kita merawat semua gairah menulis ini?
Telah banyak di bahas dan ulas oleh para ahli dan pakar tentang kiat kiat atau cara membangkitkan kembali gairah menulis.semuanya bisa di coba,semua bisa di praktekan.tinggal mana yang cocok untuk di terapkan sesuai kebutuhan dan kondisi kita.artikel ini tidak lagi membahasnya.
Penulis hanya ingin menambahkan satu hal,marilah kita mulai mencintai tulisan kita,dan bercumbu dengan proses menulis yang kadang penuh liku liku bak sepasang kekasih yang di mabuk rindu.kita musti memulai merawat gairah cinta menulis,merindukanya bila sehari tidak bertemu dengan kumpulan kata  pelepas ide di kepala.
Pada akhirnya bila rasa cinta sudah menyatu dengan rindu berbagi kisah dan faedah lewat rangkaian kalimat di sebuah tulisan,kita tidak akan pernah kehilangan gairah untuk menulis,karena menulis adalah cinta sejati kita.
Mohon maaf bila artikel ini berantakan tanpa makna,karena ini hanya salah satu upaya menemukan gairah yang sempat padam.
Salam