Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Puasa dengan Memanjakan Selera

12 Mei 2019   12:58 Diperbarui: 12 Mei 2019   13:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.pixabay.com

Bu...,menu apa nanti untuk berbuka puasa? aku bosan kalau menunya itu itu saja.ganti dong dengan yang berkelas.

Berpuasa menahan lapar dan dahaga tapi meributkan soal makanan untuk sahur dan berbuka..rasanya koq ada yang kurang klop di hati.

sejatinya puasa itu adalah menahan segala keinginan hawa nafsu.lewat lapar dan dahaga di harapkan akan timbul jiwa jiwa baru yang segar dan bermutu.jiwa yang selalu peka terhadap keadaan sekitarnya,jiwa yang selalu mendahulukan kepentingan ummat dan agama,di atas kepentingan hawa nafsunya sendiri.

tapi bagaimana puasa ramadhan bisa melahirkan karakter baru dan jiwa baru yang hanya bersandarkan kepada perintah ALLAH dan rasulnya,bila pelaksanaan puasa ramadhan di kotori dengan mengumbar nafsu dunia.

Coba kita cek pengeluaran keluarga muslim di setiap bulan ramadhan?jumlah anggaran untuk belanja harian melonjak drastis.pengeluaran terbesar adalah untuk menyediakan menu makan sahur dan berbuka puasa.

setiap meja makan yang ada di rumah rumah orang islam selama ramadhan pasti di penuhi hidangan yang beraneka ragam.seolah waktu makan sahur dan waktu berbuka puasa adalah saatnya melampiaskan hawa nafsu sepuas puasnya,sebebas bebebasnya.di mana nilai puasa yang baru di lalui?

Ilustrasi hidangan.sumber : pixabay.com
Ilustrasi hidangan.sumber : pixabay.com

Coba seandainya setiap pribadi muslim melakukan penghematan selama bulan ramadhan,harga pangan tidak mungkin melambung tinggi,berapa banyak kaum fakir miskin dan orang orang yang tidak beruntung yang bisa tertolong.sebenarnya ada fotensi luar biasa yang menyertai ramadhan tapi tidak mampu di maksimalkan oleh ummat islam sendiri.

Ada orang yang sudah melewati bulan ramadhan 10 kali,20kali,30kali,bahkan ada yang sudah 50 kali,tapi karakter iman dan ketaqwaanya begitu behitu saja tanpa ada peningkatan kearah yang lebih baik.

Sudah seharusnya kita semua ummat islam mengevaluasi dan mengkoreksi cara kita dalam melaksanakan ibadah di bulan ramadhan ini.apakah puasa yang kita lakukan berhasil memenjarakan hawa nafsu,atau malah sebaliknya.berpuasa tapi malah memanjakan hawa nafsu.

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun