Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Akhir Tanpa Harapan

18 Maret 2019   19:40 Diperbarui: 18 Maret 2019   20:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika hamba mulai di pertuhankan,ketika tatanan ayat mulai di pertentangkan

Angin semilir berubah jadi bencana,titik titik embun mampu tenggelamkan dunia

Bertubi tubi bencana mendatangi,beribu nyawa mati di balut debu

Mengapa tak tersentuh kesadaran,mengapa tak luruh kesombongan

Apakah kita mampu cipta dunia,apakah kita hendak menghapus panasnya neraka

Pedang di kibaskan peluru di muntahkan,kedzoliman kesesatan kekejian di tuankan

Mungkin kita menunggu mentari tak terbit lagi,langit pecah berkeping keping

Bulan dan bintang bekejaran tak beraturan,angin kebingungan kemana pergi

Adakah masa itu yang kita nanti,adakah kemalangan itu yang kita cari

Gunung jadi debu cakrawala hanya bisu,menangispun kita tak mampu hanya sesal di ujung waktu

Bagan batu 18 maret 2019

Nb: ketika masa itu tiba,mungkin kita baru terbangun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun