Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Tak Mampu Selingkuh, karena Istriku...

27 Desember 2018   23:50 Diperbarui: 28 Desember 2018   01:04 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ujian dan godaan bagi orang yang berumahtangga pasti ada saja.baik dari suami,istri,anak,mertua tetangga.bahkan bisa datang dari manasaja,kapan saja.apalagi untuk keluarga yang sudah membina rumahtangga diatas 10tahun,pasti sedikit banyak ada rasa bosan,jenuh,karena yang di hadapi orangnya itu itu saja. apalagi kalau ditambah obrolan dari teman sebelah. yang dengan bangga dan wajah ceria menceritakan kisah perselingkuhanya.katanya dengan selingkuh dengan wanita lain hidupnya jadi penuh warna.dan semangat hidupnya jadi muda kembali.bahkan dengan penuh keyakinan dia berkata selingkuh itu selingan indah keluarga utuh.itulah katanya tapi aku rasanya takkan mampu melakukanya.terbayang dihatiku,bagaimana hancur perasaan istriku kalau dia tahu suaminya mendustai dirinya. bagaimana mungkin seorang suami sanggup mendzolimi istrinya.padahal dalam setiap shalat dan doanya ,dia selalu mendoakan yang terbaik untuk aku suaminya.manusia macam apa aku ini yang sanggup menyakiti orang yang telah mengasihi.dan lelaki macam apa aku ini bila masih berangan angan mencari selingkuhan hati.padahal kegagahanku,ketampananku dan kebethasilanku ada tetesan keringat kasihsayang dan tumpahan ketulusan dari seorang istriku. bayangkan para pembaca,seperti apa malunya aku ketika berkata kata mesra dengan wanita lain.padahal istriku turut menyertaiku. Ia hadir lewat kasihsayangnya,ia hadir dengan ketulusanya.yang telah menyerahkan seluruh hidupnya kepada aku suaminya. aku memang tak akan mampu selingkuh karena cintakasih istriku,ketulusanya,pengabdianya,kesetiaanya telah mengalir dalam darahku. salam setiaku untuk istriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun