Pandangan tajam mata menatap senja
Terkubur kilau yang mulai meredup
Padang savana terhampar luas
Bukit nan hijau merayu pandang sesaat
Pagi itu angin bertiup sangat kencang
Dahan dan ranting pohon kering pun tumbang
Burung-burung terbang tak tentu arah
Meninggalkan segala sesuatu dari tanah lapang
Sepuluh menit kemudian anginpun mereda
Meninggalkan sisa-sisa tak bertuan
Sampah serta dedaunan mulai berserakan
Aku kembali memandang jauh kedepan
Lapar dan dahaga kembali melanda
Senyum itupun sirna
Bergelut dengan seuntai khayal
Akankah berakhir
Pandangan tajamku seakan merobek sekat yang ada
Duduk terdiam tanpa gerakan
Lunglai dan jatuh tak terelakkan
Hapuskan lagi luka yang kembali menganga