Mohon tunggu...
FX HendroW
FX HendroW Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Memberi warna lain dalam kehidupanku, lahir dan besar di kota Ambarawa dan mencari rejeki di Sangatta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jauh Tanpa Sekat

11 Januari 2019   08:46 Diperbarui: 11 Januari 2019   09:12 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandangan tajam mata menatap senja
Terkubur kilau yang mulai meredup
Padang savana terhampar luas
Bukit nan hijau merayu pandang sesaat

Pagi itu angin bertiup sangat kencang
Dahan dan ranting pohon kering pun tumbang
Burung-burung terbang tak tentu arah
Meninggalkan segala sesuatu dari tanah lapang

Sepuluh menit kemudian anginpun mereda
Meninggalkan sisa-sisa tak bertuan
Sampah serta dedaunan mulai berserakan
Aku kembali memandang jauh kedepan

Lapar dan dahaga kembali melanda
Senyum itupun sirna
Bergelut dengan seuntai khayal
Akankah berakhir

Pandangan tajamku seakan merobek sekat yang ada
Duduk terdiam tanpa gerakan
Lunglai dan jatuh tak terelakkan
Hapuskan lagi luka yang kembali menganga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun