Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Maksiat Taubat, Maksiat Taubat Lagi, Bagaimana?

17 April 2021   17:18 Diperbarui: 17 April 2021   17:20 4994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana jadinya bila seseorang terus menerus jatuh di kesalahan yang sama?

Habib Umar bin Hafidz pernah menjelaskan akan hal tersebut. Berikut kurang lebih jawaban beliau...

Jangan lemah untuk bertaubat. Walaupun anda kembali mengulang kesalahan itu dalam sehari hingga seratus kali. Jangan lemah untuk bertaubat. Jangan lupa, bahwa ada Tuhan yang selalu mengawasi.

Ketika anda melakukan dosa, dan anda memiliki kesungguhan untuk bertaubat kepada Allah, kemudian anda mengulangi dosa dan kesalahan itu kedua kalinya, atau ketiga kalinya, tapi anda terus bertaubat, maka Allah subhanahuwata'ala akan melihat kesungguhan dalam diri anda. Dan pada akhirnya menyelamatkan anda dari perbuatan dosa tersebut.

Hari ini, besok, lusa, bulan depan, atau dua bulan ke depan, tergantung kesungguhan anda. Allah subhanahuwata'ala akan menyelematkan anda dari perbuatan dosa. Tergantung kesungguhan anda.

Tapi, ingat untuk jangan sampai putus hubungan dengan Allah subhanahuwata'ala. Jangan sampai mengatakan, "ini tak ada gunanya." Jangan percaya pada musuh anda (godaan setan agar berhenti bertaubat). Jangan bilang, "saya sudah terjerumus, akan saya lanjutkan saja sekalian." Jangan sampai bilang begitu.

Karena dengan (putus asa) mengatakan hal itu, setan dan hawa nafsu akan menertawakan anda. Mereka berusaha memutuskan hubungan anda dengan Allah subhanahuwata'ala.

Akan tetapi menyesal lah setelah melakukan dosa. Dan kembalilah bertaubat. Katakan, "aku mohon taufiq, dan aku tak akan mengulangi perbuatan itu lagi." Walaupun entah nanti pada akhirnya mengulangi maksiat dan dosa itu lagi, bertaubatlah lagi. Menyesal lagi. Lalu katakan lagi, "aku tidak akan kembali mengulangi dosa itu."

Maka tidaklah Allah subhanahuwata'ala akan melihat kesungguhan dalam diri anda. Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, lebih banyak lagi, atau bisa jadi kurang dari itu. Satu minggu, dua minggu. Rahmat Allah subhanahuwata'ala akan turun, dan Allah subhanahuwata'ala akan menguatkan anda. Lalu akhirnya menyelamatkan anda dari perbuatan dosa itu.

***

Kita dapat menangkap banyak pesan dari nasihat habib Umar bin Hafidz tersebut, saat kita masih terus menerus melakukan dosa. Yah, kita tahu, manusia biasa mana yang bisa luput dari dosa.

Artinya, jangan pernah untuk menyerah bertaubat, meskipun kita lagi-lagi jatuh dalam kesalahan yang sama. Tidak ada taubat yang percuma, sebab kadang kita tak akan berhasil dalam satu kali. Mungkin butuh hingga beberapa proses panjang, hingga pada akhirnya Allah subhanahuwata'ala akan melihat kesungguhan dalam diri kita, dan menyelamatkan kita dari perbuatan dosa itu.

Karena tujuan setan adalah agar seorang hamba bisa sama sekali putus hubungan dengan Tuhannya. Dengan seseorang berhenti bertaubat, entah karena merasa putus asa sebab mengulang kesalahan yang sama, atau merasa malu, atau apapun bisikan yang seolah-olah baik, padahal sebenarnya jahat dan menjerumuskan. Jika kita memilih mendengarkan bisikan itu, dan memutuskan untuk berhenti bertaubat, artinya setan telah berhasil membuat seseorang semakin jauh dari Tuhannya.

Kawan saya juga memberikan nasihat, "jika setan bisa membawa kita dalam dosa berulang kali, maka kita balas juga dengan taubat berkali-kali."

Intinya, jangan pernah menyerah untuk bertaubat, andaikata sekalipun kita seratus kali jatuh dalam kesalahan yang sama. Karena taubat nasuha (taubat yang sebenarnya) kadang tidak akan berhasil dalam satu kali. Mungkin butuh beberapa kali proses, hingga Allah subhanahuwata'ala melihat kesungguhan dalam diri kita.

Ingat selalu firman Allah subhanahuwata'ala,

"Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa': 110)

Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun