Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Maksiat Taubat, Maksiat Taubat Lagi, Bagaimana?

17 April 2021   17:18 Diperbarui: 17 April 2021   17:20 4995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dapat menangkap banyak pesan dari nasihat habib Umar bin Hafidz tersebut, saat kita masih terus menerus melakukan dosa. Yah, kita tahu, manusia biasa mana yang bisa luput dari dosa.

Artinya, jangan pernah untuk menyerah bertaubat, meskipun kita lagi-lagi jatuh dalam kesalahan yang sama. Tidak ada taubat yang percuma, sebab kadang kita tak akan berhasil dalam satu kali. Mungkin butuh hingga beberapa proses panjang, hingga pada akhirnya Allah subhanahuwata'ala akan melihat kesungguhan dalam diri kita, dan menyelamatkan kita dari perbuatan dosa itu.

Karena tujuan setan adalah agar seorang hamba bisa sama sekali putus hubungan dengan Tuhannya. Dengan seseorang berhenti bertaubat, entah karena merasa putus asa sebab mengulang kesalahan yang sama, atau merasa malu, atau apapun bisikan yang seolah-olah baik, padahal sebenarnya jahat dan menjerumuskan. Jika kita memilih mendengarkan bisikan itu, dan memutuskan untuk berhenti bertaubat, artinya setan telah berhasil membuat seseorang semakin jauh dari Tuhannya.

Kawan saya juga memberikan nasihat, "jika setan bisa membawa kita dalam dosa berulang kali, maka kita balas juga dengan taubat berkali-kali."

Intinya, jangan pernah menyerah untuk bertaubat, andaikata sekalipun kita seratus kali jatuh dalam kesalahan yang sama. Karena taubat nasuha (taubat yang sebenarnya) kadang tidak akan berhasil dalam satu kali. Mungkin butuh beberapa kali proses, hingga Allah subhanahuwata'ala melihat kesungguhan dalam diri kita.

Ingat selalu firman Allah subhanahuwata'ala,

"Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa': 110)

Wallahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun