Kalimat yang terkenal ini loh, "the quick brown fox jump over the lazy brown dog." Semua huruf alphabet ada di situ, kecuali huruf S. Anda bisa bikin yang kayak gitu satu? Mungkin saya harus bikin give away. Hehehe...Â
Agak susah-susah gampang sih...
Tapi kalau buat sebuah buku tanpa huruf hidup sama sekali di dalamnya? Huruf yang sangat pokok seperti A atau E, itu sulitnya luar biasa. Otak harus bekerja dua kali. Mikir naskah, dan mikir konsep ide buku. Kemudian mikir mau pakai diksi apa yang gak ada huruf "terlarang"nya itu.
Helah, kurang kerjaan ya? Tapi kalau berhasil puas loh rasanya. Ada kebahagiaan tersendiri. Hehehe...
"Contoh lipogram yang paling mengagumkan dipelopori oleh Ernest Vincent Wright pada tahun 1939 yang menulis novel 'Gadsby' yang terdiri dari 50.000 kata tanpa satu pun menggunakan huruf 'e'. Kendati pun demikian, novel ini mengalir dengan mulus dan enak untuk dibaca dan diakui sebagai salah satu sastra terkemuka."
Membaca fakta semacam itu, saya jadi geleng-geleng kepala. "Wong kok cik kobere rek nulis model ngunu..."
Ternyata karya yang begitu gak cuma satu. Ada beberapa yang menyusul kemudian. Ada novel judulnya La Disparition. Isinya gak ada huruf E sama sekali. Ditulis oleh Georges Perec tahun 1969.
Masih kurang puas? Ada tulisan sastrawan Inggris terkenal Whiliam Shakespeare, yang kemudian diremake ulang. Karya Shakespeare berjudul Hamlet ditulis ulang dengan teknik lipogram tanpa huruf I oleh Gyles Brandreth. Silahkan googling aja untuk tahu bukunya seperti apa.
Itu di luar negeri. Kalau di Indonesia, setahu saya sudah ada novel "Cadl: sebuah novel tanpa huruf E." Tulisan sekitar 54.053 kata tanpa satupun huruf E di dalamnya. Wow... It's amazing.
Penulisnya Henry Triskadekaman. Dia sering sekali berbagi pengalaman di media sosial tentang kiat dan teknik menulis. Ini sebenarnya novel baru, terbitan Gramedia tahun 2020 M. Dan merupakan novel pertama dengan teknik lipogram di Indonesia yang saya tahu. (Saya doakan masuk MURI. Novel lipogram pertama di Indonesia. Hehehe.)
Luar biasa ya?