Dalam khutbah muniqoh beliau mampu menghindari pemakaian huruf Alif. Artinya tidak ada satu Alif pun dalam khutbah panjang beliau yang sekitar sekitar tujuh ribu kata. Ini gak mbahas isi pidato beliau apa. Ini mbahas seninya. Anda bisa gak, pidato spontan, dan di naskah pidato itu gak huruf A misalnya?
Dan tidak hanya sekali itu saja, beliau konon juga pernah menyusun khutbah lain tanpa huruf "Ta". Bahkan konon pernah juga tanpa satupun huruf Hijaiyah yang bertitik. Seperti Ba Ta Sta Jim Kho dan seterusnya. Tapi saya kurang tahu seperti apa kisah persisnya. Ya gak semua peristiwa itu terbukukan dalam sejarah. Pasti ada kejadian yang luput ditulis sejarawan, hingga akhirnya dilupakan dunia.
Mungkin hal semacam itu kalau dilakukan sambil menulis akan mudah, karena bisa sambil berhenti dan mikir dulu jika belum ketemu diksinya. "Pakai kalimat apa ya?" Berhenti dulu sejenak. Jalan-jalan dulu. Cari inspirasi dulu. Ngopi dulu, atau lihat televisi dulu.
Tapi kalau yang seperti sahabat Ali karramallahuwajhah akan sulit jika gak benar-benar ahli. Sebab dilakukan spontan. Tanpa persiapan. Gak mikir lagi. Langsung sekaligus dan seketika menyusun kalimat panjang, di depan umum pula.
Membuktikan kalau beliau ini benar-benar cerdas dalam masalah kemampuan linguistik verbal. Jago olah mengolah kata-kata.
***
Lain sahabat Ali karamallahuwajhah, lain pula Syaikh Washil bin Atho'. Beliau ini ulama besar paham Mu'tazilah. Tapi kisah untold story beliau luar biasa. Beliau ini selain cerdas, ulama tauhid, juga ahli bahasa. Ahli sastra. Ahli linguistik pula.
Kisahnya unik. Soalnya beliau adalah salah satu orang di dunia ini yang mampu terus menerus menghindari huruf "Ra" dalam percakapan sehari-hari.
Bukan sehari dua hari. Tapi bisa dikatakan seumur hidup. Ya mungkin gak benar-benar seumur hidup, mungkin mulai menginjak usia berapa tahun setelah jadi tokoh terkenal. Atau bagaimana, kurang paham detilnya.
Kok bisa-bisanya? Ternyata --nuwun sewunya-- Â beliau ini cadel. Atau lutsghah kalau bahasa Arabnya. Gak bisa mengungkapkan huruf Ra dengan baik.
Hebatnya, berkat bakat dan kepiawaian beliau, cadel tidak sama sekali menjadi penghambat dalam komunikasi sehari-hari beliau. Beliau ini adalah orang yang selalu mampu untuk menghindar dari kalimat apapun yang ada huruf Ra nya.