Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Cara yang Benar Menyikapi Masalah dengan Dewasa?

8 Mei 2020   04:59 Diperbarui: 9 Mei 2020   05:34 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menyelesaikan masalah. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Pertama, hal-hal yang dapat kita kendalikan antara lain mencakup persepsi kita, keinginan kita, tujuan kita, pikiran kita, dan tindakan kita. Jadi sebenarnya kita dapat memilih apakah ingin bertindak positif atau negatif. Dan hal inilah yang menentukan kualitas karakter individu.

Kedua, hal-hal yang tidak dapat dikendalikan adalah di keluarga mana kita dilahirkan, bencana alam yang akan terjadi, pekerjaan orang lain, kekayaan orang lain, dan opini orang lain.

Hal-hal ini tidak berpengaruh atas kualitas karakter individu. Makanya kalau sudah jadi orang dewasa itu hiduplah yang realistis. Artinya, jangan menginginkan hal yang tidak dapat dikendalikan. Gak usah pingin sesuatu yang memang gak mungkin kita miliki.

Kalau saran saya sih, cukup disyukuri saja. Apa yang kita miliki sekarang itulah yang terbaik. Diambil sisi positifnya. Segala sesuatu ada hikmahnya. Gak ada sesuatu yang buruk sepenuhnya. Atau bahkan baik sepenuhnya bagi seseorang.

Terakhir dari teori William Irvine adalah, ada hal-hal yang sebagian dapat kita kendalikan. Contohnya antara lain seperti pekerjaan kita, kesehatan kita, dan pernikahan kita.

Maksudnya, kita dapat menentukan target (dapat kita kendalikan) namun tidak dapat menentukan hasil (tidak dapat kita kendalikan). Jadi setidaknya buatlah jangka panjang yang positif. Teori William Irvine sampai disini saja. Silahkan googling untuk tahu lebih banyak.

pinterest.com/nadia030167
pinterest.com/nadia030167
Setelah memetakan masalah, tak perlu panik. Semakin dipikirkan, kadang suatu masalah malah jadi semakin rumit. Semakin memikirkan masalah akan menambah beban pikiran. Makin lama seolah makin berat karena terus menerus dipikirkan, dan akhirnya makin merasa tertekan.

Ibarat satu menit mengangkat beban satu kilogram, gak akan kelelahan. Tapi satu jam terus menerus mengangkat beban satu kilogram, tangan sudah pasti pegal-pegal. Capeknya luar biasa. Maka istirahatkanlah diri...

Ada satu kutipan. Boleh percaya boleh tidak. Katanya, "tak ada hal yang lebih menggangu di dunia ini selain pikiran orang itu sendiri."

Maka setiap masalah cukup dipikirkan seperlunya. Tak usah gelisah. Tak usah merasa risau. ketika sudah menemukan pemecahan, lalu dihadapi dan diselesaikan.

Kalau sudah dipetakan, maka tinggal dihadapi dengan tenang. Mana yang bisa diselesaikan. Dan mana yang tidak. Tenang adalah kunci berpikir jernih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun