Mohon tunggu...
Kamelia Desi
Kamelia Desi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Semangat!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Kekerasan pada Anak terhadap Pelaku dan Korban Bullying

20 Januari 2021   07:10 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:39 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Dapat disimpulkan berdasarkan tinjauan dengan teori modelling diatas, bahwa kekerasan terhadap anak mampu menjadi penyebab seorang anak melakukan tindakan bullying dikemudian hari bila tidak adanya pendidikan yang menuntun anak tersebut secara baik dan perawatan intensif yang bisa menyembuhkan lukanya. Perilaku bullying yang dilakukan oleh pelaku merupakan bentuk peniruan terhadap kekerasan pada anak yang pernah ia rasakan atau lihat di masa kecil. Peniruan tersebut dilakukan setelah melakukan pengamatan dan menyimpan ingatan akan kekerasan tersebut dalam dirinya.

            Korban bullying juga berhubungan dengan kekerasan terhadap anak, dimana anak-anak yang lemah, cacat fisik, memiliki gangguan perilaku atau emosi, disabilitas, dan lainnya yang cenderung berbeda dari anak-anak kebanyakan menjadi sasaran bullying. Dan ciri tersebut beberapa diantaranya merupakan dampak yang disebabkan oleh kekerasan pada anak yang dulu pernah dialami oleh korban, baik secara fisik, seksual, emosional, penelantaran, maupun eksploitasi.

            Anak-anak yang pernah mengalami kekerasan dan akhirnya menjadi pelaku bullying merupakan bukti dari trauma yang membentuk kepribadian seseorang menjadi keras dan meledak-ledak. Sedangkan, pada korban bullying membentuk kepribadian anak tersebut menjadi pasrah dan tidak memiliki motivasi. Keduanya menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak memberikan dampak negatif bagi anak tersebut di masa depan, dan dibutuhkan kerja sama dari segala pihak dalam mencegah maupun mengatasi hal ini agar kasus-kasus kekerasan terhadap anak maupun bullying dapat terselesaikan dan hak anak-anak dalam memiliki penghidupan yang layak dapat terpenuhi.

REFERENSI

Achmad, et al. (2010). Hubungan tipe pola asuh orang tua dengan emotionalquotient (eq) pada anak usia dini prasekolah (3-5 tahun) di tk Islam al-fattah Sumampir Purwekerto Utara. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), 5(1).

Bandura, Albert. (1986). Social foundations of thought and action. Prentice Hall.

Bandura, Albert. (1974). Behavior theory and the models of man. American Psychologist, 29, 859-869. https://doi.org/10.1037/h0037514

Feist, J., & Gregory J. Feist. (2011). Teori kepribadian, theories of personality. Salemba Humanika.

Hergenhahn,  & Olson, M. H. (2015). Theories of learning = teori belajar. Prenamedia Group.

Komalasari, G., & Wahyuni E. (2011). Teori dan teknik konseling. Indeks.

Lidia, Irma. (2020, September 21). Mengenali bentuk dan dampak kekerasan pada anak. https://jovee.id/memahami-dampak-kekerasan-pada-anak-bagi-kesehatannya/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun