(Penulis adalah Komar
Hamzah merupakan sahabat penulis)
***
Hamzah, 25 tahun, merupakan warga Bireuen, Aceh, yang saat ini sedang bekerja di Banda Aceh. Berbeda dengan tahun sebelumnya, puasa kali ini Hamzah memilih untuk tetap tinggal di Banda Aceh.
Jarak Banda Aceh - Bireuen kurang lebih 219 kilometer per jam atau 4-5 jam perjalanan darat menggunakan sepeda motor dan mobil. Hanya dipisahkan dua kabupaten yakni Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie.
Empat hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H tepatnya, Kamis, 28 April 2022, Hamzah memutuskan untuk pulang kampung lebih awal, khawatir mobil penumpang jenis Hiace penuh. Selain itu, juga ingin menghabiskan sisa Ramadhan bersama orangtua.
Mobil Hiace yang baru dipesan Hamzah dalam sekejap sudah terparkir di depan rumahnya. Sopir mobil Hiace tersebut tidak berhenti membunyikan klakson. Hamzah yang sedang sibuk packing terkejut, karena dia merasa baru saja mematikan telepon dari loket.
Hamzah buru-buru menyiapkan segala persiapan mudiknya. Meski Hamzah sudah memberikan aba-aba, sopir Hiace masih tetap menekan tombol klakson. Setelah merasa sudah lengkap Hamzah langsung keluar dan mengunci pintu rumah.
Dalam perjalanan, Hamzah merasa ada yang janggal, dia merasa melupakan sesuatu. Memasuki Kabupaten Pidie atau dua setengah jam perjalanan, Hamzah yang sudah mulai mengantuk tiba-tiba dikejutkan oleh ingatannya sendiri. Dia lupa mematikan Air Conditioner (AC).
Adalah hal yang mustahil untuk meminta sopir balik lagi ke Banda Aceh, sementara tadi telat 15 menit saja, buru-buru bukan main. Hamzah menelpon salah seorang teman yang kebetulan masih berada di Banda Aceh. Namanya Komar, mereka berdua sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SMP. Saat ini sama-sama sedang bekerja di Ibu Kota Provinsi Aceh.
"Halo Mar, saya minta tolong boleh," tanya Hamzah melalui sambungan telepon.
"Tergantung," jawab Komar niat bercanda.
"Boleh aja terus ya. Minta tolong matikan AC rumah saya bentar. Nanti saya kirim kunci rumah setiba di Bireuen. Ini saya masih dalam perjalanan," jelas Hamzah. Komar mengiyakan.
***
Jumat, 29 April 2022, kunci rumah Hamzah sudah berada di loket terminal L300 Lueng Bata Banda Aceh. Seberes shalat Jum'at Komar menuju ke loket untuk mengambil kunci rumah Hamzah. Setelah itu, Komar langsung menuju ke rumah Hamzah, yang berada tidak jauh dari loket, hanya berjarak tiga kilometer.
Setiba di rumah sewa Hamzah, Komar membuka kunci pintu rumah, benar saja AC menyala dengan suhu 16 derajat celcius. Hawa sejuk menyelimuti sekujur tubuh, AC itu sudah hampir seharian menyala nonstop.
Dengan sigap Komar langsung meraih remot AC yang diletakkan di meja ruang tamu. Komar menekan tombol off, AC sudah mati. Komar juga memastikan beberapa benda lain yang menyala seperti kompor, lampu dan elektronik sensitif lainnya. Setelah memastikan semuanya beres, Komar pun pulang.
"Sudah beres Ham," tegas Komar.
"Oke, makasih Mar, hati-hati di jalan pulang ke Bireuen," jawab Hamzah lega. Komar juga berencana akan pulang kampung hari ini.
Untung saja, Hamzah mengingatnya dengan cepat. Seandainya, Hamzah mengingatnya setelah beberapa hari di Bireuen, hal terburuk akan terjadi, dan itu tidak bisa dihindari.
Penulis mengingatkan kepada semua pemudik, untuk tetap memastikan keamanan sebelum melakukan mudik. Jangan sampai karena buru-buru berubah jadi huru-hara.