Mohon tunggu...
kak muid
kak muid Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Halalkan Kami

29 Agustus 2014   10:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:12 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini tentang cinta yg menyandra...
Tentang gelisah & resah yg membuncah...
Dan tentang harap yg selalu terselip dalam doa...
yaAllah, sampai kapan hamba terkubang dalam lumpur dosa..
sampai kapan Titik jenuh ini terpudarkan  oleh nur hidayahmu...
yaAllah meski nafsu hina hamba menikmatinya,, tapi, nurani hamba sadar mengingkarinya...
Engkaupun tau,, keinginan taqwa hati hamba tersandra oleh nafsu cinta.
.
yaAllah,lekas bukakanlah hati kedua orang tuaku & orang tuanya ..
untuk segera menghalalkan hubungan kami.
ya Allah, aku tau mana jalan yg Engkau ridhai, & aku sungguh ingin melewatinya, ,
tapi, bgaimna harus berbuat klau para orang tua mempersulit kami melewati jalan itu,
Hingga pada akhirnya para syaitan menggiring kami ke jalan maksiat & sesat.
YaAllah terkadang aku ingin protes!!
bukankah Engkau tidak melarang yg masih sekolah untuk menikah,
tapi kenapa mereka para orang tua selalu berkata
"selesaikan sekolah dulu baru menikah",
tidakkah mereka pernah mendengar pesan nabimu,
yg intinya untuk mensegerakan menikahkan dua pasangan yg saling cinta ketika kawatir akan terjerumus dalam kubang dosa.."
mungkin mereka para orang tua selalu berfikir menikah akan mengganggu sekolah,
Apakah benar demikian,,??
Bukankah justru dg menikah kami akan smakin tenang & tentram, sbaliknya dg hubungan yg tidak halal kami akan slalu terkubang dlam dosa &  maksiat, tidak ada ketenangan & ketentraman karna terus terhantui dosa...
Duhai bapak ibuk yg senantiasa kami hormati dan cintai,
relakah engkau!!! putra putrimu terus terjerumus dalam kubang maksiat?
kalau pada akhirnya engkau akan merestui hubungan kami, kenapa engkau enggan mensegarakan kami untuk halal??
adakah alasan yg logis untuk menunda mengnghalalkan hubungan kami??
Duhai bapak ibuk yg kami hormati & cintai.
kami putra putrimu ini sudah jenuh dg dosa..
kami ingin taqwa & mnyempurnakn separuh agama.
tapi kenapa engkau enggan menuruti kemauan kami, & dg alasan yg tidak logis engkau membiarkan kmi terus terjerumus dalam kubang dosa...
pada akhirnya engkau para orang tua pun dengan tegas akan melarang kami utk menjalin hubungan, bahkan sekedar komunikasi lewat telfon.
Bapak ibuk yg kami hormati & cintai.
kalo memang demikian keputusanmu,
baiklah, dg nawaitu & bismillah kami akan mencoba menurutinya,
Kami akan mencoba untuk tidak bertemu & saling melupakan,
tapi,
maaf ada tapinya,
tentu hal itu tidaklah mudah bagi kami,
Kami butuh proses dalam waktu yg tidak sebentar untuk saling melupakan....
dan mungkin dalam proses itu, kami putra putrimu ini akan mngalami tekanan batin yg sangat dahsyat, itupun kalau tidak sampai mengalami depresi pada taraf yg akut,
bpak ibuk tau kan apa itu depresi???
depresi itu gangguan jiwa pada seseorang yg diakibatkan oleh tekanan batin & kesedihan yg sangat mendalam.
bagaimana tidak depresi??
Ikatan talikasih yg 7 tahun kami rajut berdua dg penuh cinta & kasih sayang, begitu saja disuruh melupakan...
mudah memang bagi engkau untuk memutuskan, tpi bagi kami yg menjalani, keputusan demikian sangatlah berat, ,meski kami akan sekuat hati untuk melewati proses itu,
tapi, jangan salahkan kami jika sekolah kami akan semakin terganggu,
ya, pasti sangat terganggu karna depresi,,,
jangan salahkan siapa2 & jgan pula bersedih kalo pada akhirnya putra putrimu ini menjadi streees & gila....
YaAllah....kami sudah jenuh dg dosa,
kami ingin taqwa.
tapi,
keinginan kami tersandra oleh cinta,,
Cinta yang pada akhirnya menggiring kami pada kubangan dosa..
Dan mereka para orangtua yg mampu melepaskan & menyelamatkan kami dari kubangan dosa....
yaAllah,,Bukakanlah hati orang tua kami utk segera menghalalkan kami.
Kalaupun tidak!!!
YaAllah, kalo memang mati lebih baik bagi hamba, segerakanlah ajal hamba,,, darpada hidup hamba terus bermaksiat kepadaMu....

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun